PANDEMI covid-19 membuat gejolak di berbagai lini kehidupan masyarakat. tak terkecuali sektor pendidikan. Penularan covid 19 yang begitu masif berpengaruh besar terhadap jalanya sistem pendidikan tatap muka di sekolah menjadi tidak efektif. Menjadikan sebagian besar kegiatan di sekolah tidak berjalan seperti biasanya. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara langsung (tatap muka), harus digantikan dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) melalui internet.
Indonesia salah satu negara yang terdampak pandemi covid-19, salah satunya adalah wilayah Kota Kotamobagu Provinsi sulawesi Utara yang masuk dalam kategori zona merah penyebaran virus covid-19. Oleh karena itu Pemerintah menghimbau untuk meniadakan pembelajaran tatap muka dan melakukan pembelajaran daring/dalam jaringan. Tak terkecuali SMP Negeri 5 Kotamobagu menerapkan pembelajaran daring pada tahun ajaran 2020-2021.
Guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam pelaksanaan pembelajaran daring menggunakan berbagai aplikasi kekinian memanfaatkan jaringan internet yang dapat menunjang pembelajaran.
Sebagai guru bimbingan dan konseling, saya turut merasakan dampak dari pandemic virus ini. Layanan dalam bimbingan dan konseling yang seharusnya dilakukan secara tatap muka menjadi tidak efektif karena sebagian besar dilakukan secara daring. Seperti Pemberian layanan klasikal, semestinya dilakukan secara langsung tatap muka kali ini harus melalui whatsapp grup (WAG). Selain itu layanan konseling individual yang biasanya dilakukan pertemuan rutin secara berkala menjadi berbeda.
Pada hakikatnya Bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi pencegahan dan fungsi pengentasan. Kedua Fungsi tersebut biasanya maksimal ketika layanan dilakukan tatap muka, namun untuk menghindari dan memaksimalkan pengurangan angka penyebaran covid 19 saya memanfaatkan Cyber Konseling lewat media WhatsApp Grup/WAG dalam memberikan pemahaman atau informasi kepada Peserta Didik mengenai Covid 19, namun sebelumnya saya terlebih dahulu menyiapkan Rencana pemberian Layanan bimbingan Konseling (RPL BK) Vhia WhatsApp.
Berikut Tahapan Rencana Pemberian Layanan (RPL) Bk Vhia WhatsApp
Proses Kegiatan
- Tahap Awal.
Persiapan
- Konselor membuat grup Bk Via WhatsApp
- Konselor mengundang siswa untuk masuk di dalam grup
- Konselor mengecek keaktifan siswa di dalam grup
Transisi
- Konselor kembali mengecek keaktifan siswa di dalam grup
- Konselor mengecek nama nama dan kelas siswa yang aktif di dalam grup
- Konselor menanyakan kembali kesiapan siswa siswi di dalam grup.
- Inti
. Eksperientasi
- Konselor menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan ini
- Konselor membagikan video materi tentang Covid 19
- Konselor mengarahkan agar peserta menonton dan menyimak video dengan seksama
- Konselor menanyakan apakah sudah selesai menonton Videonya
Identivikasi
- Apa yang kalian tonton tadi?
- Apa itu Covid 19?
- Apa dampak ketika terkena Covid 19?
Analisis
- Mengapa kita harus menghindari covid 19? Generalisasi
- Bagaimana cara kita agar terhindar dari covid 19?
- Akhir
Refleksi Umum
- Seluruh peserta didik / konseli menyampaikan pesan dan kesan selama mengikuti kegiatan bimbingan
Penutup
- Konselor mengucapkan terimakasih, menutup kegiatan dengan do’a dan memberikan salam.
Foto Screen Pemberian Layanan BK melalui WhatsApp
Sebagai pribadi yang unik dengan berbagai karakter di masa tumbuh dan berkembangya peserta didik sebagai remaja, mereka tidak luput dari berbagai permasalahan yang kompleks. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab saya sebagai guru BK untuk mendampingi peserta didik agar mereka mampu berkembang secara optimal baik dalam bidang Pribadi, Belajar, Sosial dan karier mereka kedepan tak terkecuali di masa pandemi .
Tentu tidak mudah dalam proses mengentaskan permasalahan siswa, dengan berbagai jenis layanan Bimbingan Konseling apalagi di masa pandemi covid 19 sebelum melakukan layanan yang tepat sebelum pandemi covid19 saya harus terlebih dahulu perlu mengetahui jenis permasalahannya sesuai hasil asesmen baik dengan instrumen tes maupun non tes, setelah itu baru bisa diberlakukan layanan yang tepat lewat eksplorasi masalah mengenai jenis layanan, metode yang digunakan, teknik konseling dan waktu yang tepat untuk melaksanakan layanan. Tetapi hal tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak adanya tatap muka dengan peserta didik.
Walaupun Pelayanan BK melalui media WhatsApp sangat membantu, namun kendala jaringan yang tidak stabil, beberapa peserta didik tidak mempunyai smartphone, ada yang baru belajar pakai WhatsApp menjadi kendala tersendiri dalam proses layanan Bimbingan Konseling, Akibatnya penyelesaian masalah siswa beberapa kali terkendala tidak sesuai tujuan layanan. Untuk mengatasi ini saya melakukan kegiatan pendukung yaitu luring atau di luar jaringan yakni mengunjungi rumah siswa dan membangun komunikasi dengan siswa bersama orang tua atau keluarganya untuk mencari solusi dari permasalahan siswa tersebut tentu saja dengan seizin bapak kepala sekolah dan dengan patuh .memperhatikan protokol covid 19 terutama mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
Foto saat melakukan kunjungan rumah (Luring)
Pandemi covid-19 menjadikan tantangan tersendiri bagi semua guru di indonesia khususnya bagi saya selaku guru Bimbingan Konseling, dalam melakukan kegiatan layanan BK di sekolah, namun juga memberikan banyak pembelajaran di mana saya harus banyak menghasilkan karya inovatif lagi yang mampu menunjang pelayanan bimbingan konseling di sekolah, semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan pandemi covid19 cepat menghilang dari NKRI.
Penulis: Wahyu Pratama Andu, Guru Bimbingan Konseling di SMP N 5 Kotamobagu