BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendukung percepatan penurunan angka stunting, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Buton Tengah mengikuti kegiatan studi tiru di Kota Surabaya. Kamis, (05/12/2024).
Kegiatan ini berfokus pada pengelolaan Mall Pelayanan Publik (MPP) dan strategi implementasi program percepatan penurunan stunting, yang telah berhasil diterapkan di kota tersebut.
Studi tiru ini melibatkan kunjungan langsung ke Mall Pelayanan Publik Surabaya, salah satu fasilitas layanan terpadu yang menjadi rujukan nasional.
Dengan konsep layanan “one-stop service,” MPP Surabaya telah berhasil memadukan berbagai pelayanan pemerintah dalam satu lokasi, mulai dari perizinan usaha hingga administrasi kependudukan.
Selain itu, MPP ini juga menyediakan layanan konsultasi terkait investasi, yang relevan dengan kebutuhan Buton Tengah sebagai daerah yang terus berupaya menarik investor.
“MPP adalah simbol dari efisiensi layanan publik. Dengan integrasi layanan ini, masyarakat bisa mendapatkan berbagai jenis pelayanan dalam waktu singkat. Ini yang kami harapkan bisa diadopsi di Buton Tengah,” ujar Kepala DPMPTSP Buton Tengah, Aris Mahmud.
Belajar dari Keberhasilan Surabaya
Di MPP Surabaya, delegasi DPMPTSP Buton Tengah mempelajari berbagai aspek teknis dan manajerial, termasuk tata kelola operasional, penyediaan fasilitas pendukung, dan pelatihan sumber daya manusia.
Surabaya dikenal dengan inovasi digitalnya, seperti penerapan sistem antrean online dan aplikasi layanan terpadu, yang telah memangkas waktu layanan secara signifikan.
“Tidak hanya soal fasilitas fisik, kami juga belajar bagaimana Surabaya mengintegrasikan teknologi digital dalam layanannya. Ini sejalan dengan visi kami untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan transparan di Buton Tengah,” tambah Kepala DPMPTSP Buton Tengah, Aris Mahmud.
Strategi Penurunan Stunting
Selain mempelajari pengelolaan MPP, delegasi DPMPTSP Buton Tengah juga menggali strategi dan implementasi program percepatan penurunan stunting.
Surabaya telah berhasil menurunkan angka stunting melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Beberapa program unggulan yang diadopsi oleh Surabaya termasuk penyediaan posyandu dengan fasilitas lengkap, pemberian makanan tambahan untuk anak-anak dan ibu hamil, serta edukasi gizi berbasis komunitas.
Selain itu, Surabaya juga menggunakan data berbasis digital untuk memantau perkembangan anak secara real-time, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat.
Rencana Implementasi di Buton Tengah
DPMPTSP Buton Tengah berencana mengadopsi konsep-konsep yang relevan dari Surabaya untuk diterapkan di daerahnya. Dalam konteks MPP, dinas ini akan memulai dengan merancang sistem integrasi layanan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Hal ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintah tanpa harus berpindah tempat.
Sementara itu, terkait penurunan stunting, DPMPTSP Buton Tengah akan bekerja sama dengan dinas kesehatan dan lembaga terkait untuk mengembangkan program berbasis data, memperkuat edukasi gizi, serta memperluas jangkauan layanan kesehatan ibu dan anak di seluruh wilayah Buton Tengah.
“Stunting adalah tantangan serius yang membutuhkan solusi terintegrasi. Apa yang telah dilakukan Surabaya memberikan gambaran bagaimana kita bisa bergerak secara efektif dan efisien untuk mengatasi masalah ini,” jelas perwakilan delegasi.
Komitmen Mewujudkan Layanan Prima
Melalui kegiatan studi tiru ini, DPMPTSP Buton Tengah semakin optimis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendukung agenda pembangunan daerah.
Pengelolaan MPP yang terintegrasi tidak hanya akan memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat daya saing Buton Tengah dalam menarik investasi.
Selain itu, strategi penurunan stunting yang dipelajari dari Surabaya akan menjadi landasan untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif.
Dengan komitmen yang kuat, DPMPTSP Buton Tengah siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Reporter: Sadly