BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Walaupun dimasa New Normal masyarakat Desa Tolondadu II, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), tetap melaksanakan tradisi walima untuk memperingati hari lahir manusia mulia yakni Nabi Muhammad SAW.
Tradisi walima dilaksanakan masyarakat keturunan suku Gorontalo walaupun sudah di luar wilayah administrasi provinsi Gorontalo.
Kepala desa Tolondadu II Alispan Nupulo dalam sambutannya mengucapkan, terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu sehingga kegiatan tersebut bisa dilaksanakan tanpa kendala yang berarti.
“Alhamdulillah panitia mampu melayani pelaksana Dzikir 76 orang yang di tambah dengan undangan hampir 100 orang. Selain itu, terima kasih banyak karena bantuan apapun dari masyarakat sangat berarti suksesnya kegiatan ini,” ucap Alispan, 02 November 2020.
Untuk diketahui, Tradisi walima diawali dengan dikili (dzikir) yang digelar setelah sholat isya. Dikili dilantunkan sepanjang malam hingga sholat subuh. Usai salat subuh, dikili dilanjutkan dan diakhiri dengan doa bersama. Menjelang doa bersama, masyarakat mengantarkan walima (aneka kue yang didoakan), dke masjid-masjid terdekat. Selanjutnya setelah doa bersama, sebagian walima dibagikan kepada jamaah dan pelantun dikili.
Ketua Panitia Arianto Mooduto menerangkan, masyarakat keturunan Gorontalo percaya kue walima yang telah didoakan diyakini akan membawa keberkahan.
“Walaupun di tengah pandemi saat ini, kita tetap melaksanakan tradisi walima sebagai penghormatan sekaligus wujud syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, semoga menjadi Berkah untuk kita semua, amin,” terang Arianto.
Selain itu, Ketua BPD Tolondadu II Sukri Tuliabu saat di wawancarai media mengatakan, transisi Walima dengan membuat Tolangga kental dengan suku Gorontalo tetapi juga dilaksanakan oleh suku yang lain, seperti Suku Bolango yang menyebutnya Torangka.
“Tolongga ataupun Torangka tujuannya sama untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sudah menjadi tangung jawab kita sebagai generasi penerus untuk menjaga tradisi yang positif di tengah perkembangan teknologi Modern ini,” kata Sukri.
Mantan ketua Pemuda Desa Tolondadu II itu, juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga dan merawat tradisi sebagai warisan leluhur yang menjadi identitas lokal khususnya keturunan suku Gorontalo.
“Mari kita terus lestarikan tradisi yang positif sebagai wujud masyarakat yang berbudaya dan religius sesuai dengan visi misi Pemda Bolsel,” tutup Tuliabu.
Paisal Tuliabu