BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Pemerintah Desa (Pemdes), Trans Pato’a, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menyambut baik persiapan New Normal dengan terus membenahi tempat wisata sesuai dengan standar protokol penanganan Covid-19.
Saat ditemui Media Bolmongraya.co, Sangadi Trans Pato’a Anwar Sutirman mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan menghadapi New Normal dan tentunya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bolsel melalui Dinas Pariwisata.
“Ada 22 pekerja terus merawat tempat wisata dan semua fasilitas yang kami miliki dikelola oleh Bumdes,” kata Anwar Senin, 15 Juni 2020.
Anwar juga menjelaskan, Pariwisata Tracking Mangrove sepanjang 364 meter dan ruangan pertemuan serbaguna lengkap dengan sound system direalisasikan menggunakan anggaran APBDes, alokasinya bersumber dari Dana Desa. Selanjutnya, di Tahun 2019 mendapatkan bantuan anggaran PIID PEL dari Kemendes RI sebesar Rp 1,3 Miliar untuk pengembangan ekowisata dan kami gunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang.
“Berbagai fasilitas pendukung telah kami sediakan mulai dari Banana Boat, peralatan Diving, dan yang tidak kalah penting pembangunan Homestay agar wisatawan bisa bermalam di Tracking Mangrove dengan biaya yang terjangkau hanya 350 ribu perhari,” jelas Anwar.
Tak hanya itu, Pemdes terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur di lokasi obyek wisata.
“Tahun 2020 ini Pemdes Transpatoa telah membangun jalan paving block sepanjang165 meter dan akan membagun kios untuk UMKM, ini bertujuan agar penjual di lokasi wisata ini tertata dengan baik. Target kami tempat wisata ini selain menghasilkan PADes juga bisa mengurangi tingkat pengangguran,” jelas Anwar yang dikenal sosok pemimpin yang sederhana ini.
Senada, Ripun Karim Ketua Bumdes Samudra Pato’a mengungkapkan, banyak pekerja yang kehilangan pendapatan di karena tempat wisata ditutup.
“Corona memang wabah menakutkan sehingganya kami akan mempersiapkan tempat cuci tangan, mewajibkan pengunjung memakai masker dan menyemprot disinfektan setiap hari,” ungkap ketua bumdes yang juga pengelola tempat wisata.
Sebelum adanya wabah Bumdes bisa menghasilkan kurang lebih lima juta setiap Minggu.
“Walaupun hanya di waktu libur ramai, setiap minggu kami bisa mendapatkan lima juta perminggu, sehingganya kami sangat berharap tempat wisata segara bisa di buka,” tutup Karim.
Paisal Tuliabu