BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Masyarakat Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sempat dibuat panik, pasalnya, beredar isu almarhum SH (20), yang dimakamkan beberapa pekan lalu adalah pasien Covid-19, dikarenakan sempat reaktif saat diperiksa petugas medis Puskesmas Milangodaa.
Menanggapi hal itu, dr.Fakhrul Walidy, petugas medis Puskesmas Milangodaa, membantah terdapat kasus positif Covid-19 di Kecamatan Tomini.
Disampaikan Dokter Fakhrul Walidy, informasi tersebut tidak benar dan berharap kepada masyarakat tidak lekas percaya pada keterangan yang belum valid kebenarannya.
“Dilakukan pemeriksaan rapid tes karena pasien akan dirujuk ke Gorontalo, salah satu syarat untuk melewati perbatasan pasien rujukan harus memiliki hasil rapid non reaktif dan hasilnya reaktif, sehingga tidak bisa dirujuk keluar daerah,” jelas Walidy Senin, 25 Mei 2020.
Lanjutnya, almarhum SH sebelumnya adalah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas (Laka lantas) yang sempat di rawat di RS Aloe Saboe Gorontalo, setelah kurang lebih satu bulan dirumah, SH mengeluhkan sakit, oleh keluarga dibawah ke Puskesmas Milangodaa.
“Setelah menjalani pemeriksaan medis, diketahui SH mengalami secunder infection, setelah perawatan pasca kecelakaan lalu lintas yang terjadi beberapa bulan lalu,” ungkap Dokter Walidy yang bertugas di Puskesmas Milangodaa.
Sementara, Camat Tomini Abidin Patilima, menghimbau masyarakat untuk mengedepankan prinsip kehati hatian dalam menghadapi pandemi Covid-19, jangan menganggap sepele hasil rapid tes yang reaktif.
“Segera melaporkan kepada petugas medis jika mempunyai riwayat perjalanan dari daerah transmisi Lokal, untuk diperiksa tim medis. Kepada kepala desa untuk lebih tegas menghimbau masyarakat untuk taat kepada anjuran pemerintah dan tenaga medis,” tegas Abidin yang juga aktivis kahmi Bolsel itu.
Terpisah, Aldy Setiawan Gobel Kadis Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), mengatakan pentingnya memahami informasi dan budayakan membaca berita sampai selesai agar tidak gagal paham, masyarakat harus tetap tenang dan jangan panik ketika mendapatkan informasi terkait penyebaran Covid-19.
“Kami minta teman-teman media untuk membantu memberikan informasi akurat agar warga tidak panik serta tidak mudah mempercayai berita yang belum jelas sumbernya,” tutup Kadis Kominfo.
Paisal Tuliabu