BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG – Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong), Selasa 06 September, bertempat di ruang kerja Bupati menerima kunjungan dari tim Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kunjungan tersebut, disambut langsung oleh Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, didampingi oleh pimpinan OPD terkait.
Usai pertemuan, Bupati mengatakan kedatangan dari tim BPPW Sulut terkait meminta data kebutuhan Bolmong yang tak bisa dianggarkan oleh daerah, yang hanya bisa dianggarkan oleh APBN.
“Saya undang dinas yang terkait seperti Bappeda, Dinas PUPR dan Dinas Perumahan dan Pemukiman. Masing-masing dihadiri oleh pimpinan OPD Ashari Sugeha, Chany Wayong, dan Hendra Hamim. Pimpin rapat Pak asisten III Ashari Sugeha,” ujar Bupati.
Ditempat yang sama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara Ir Komang Raka Maharthana, MAP menjelaskan kedatangan mereka di pemkab Bolmong ini untuk mengetahui tentang kemampuan dan pembiayaan dari sumber – sumber pendapatan daerah. Sehingga dari APBN bantunya dari mana.
“Kami belum ada target berapa yang akan dikucurkan ke daerah, dari kita masih tunggu usulan Pemkab Bolmong.
Karena saat ini datanya main digital kalau tak ada data anggarannya pasti tidak bisa dikucurkan oleh pusat,” kata Komang.
Maunya Pemkab Bolmong, bangun apa misalnya program Kotaku, jalan setapak, program Pisew, Pamsimas, Tempat sampah, TPA dan lain – lain semua bisa diusulkan. Hanya saja harus ada datanya.
“Jadi pemerintah pusat itu akan bantu pemerintah daerah yang bisa siap menghabiskan uang itu untuk rakyat. Misalnya untuk bangun pariwisata tapi masuk dalam RTRW pemukiman warga dan tidak ada anggaran pembebasan lahan, tentu ini tidak bisa dianggarkan karena pasti akan bermasalah,” ujar Komang.
Komang menegaskan telah memberikan batas waktu kepada Pemkab Bolmong untuk melengkapi data untuk diusulkan kepada pemerintah pusat, sampai pada tanggal 15 September bulan ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Supriyadi Dilapanga mengusulkan pengembangan pariwisata pantai pasir putih Maelang. Ia berkata, dari BPPW Sulut minta bisnis planning pantai pasir putihnya.
“Itu dulu yang kami adakan datanya kemudian minta usulan dana untuk dikucurkan di daerah,” singkatnya.
Hairun Laode