BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Ada pemandangan yang berbeda saat penyambutan Bupati dan wakil bupati Bolaang Mongondow Selatan, Iskandar Kamaru bersama Deddy Abdul Hamid, secara adat Gorontalo, yakni “Moloopu” yang digelar di Lapangan Futsal, Desa Momalia, Kecamatan Posigadan, Selasa, 02 Maret 2021.
Pasalnya perwakilan Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Posigadan ( HPMIP) Gita Palilati mempersembahkan puisi karya Adi Kusuma untuk Iskandar Kamaru dan Deddy Abdul Hamid yang baru beberapa hari yang lalu dilantik secara resmi menjadi Bupati dan Wabup Bolsel.
Paisal Tuliabu
Berikut puisi yang dibacakan Gita.
PEMIMPIN BARU
Karya: Adi Kusuma
Gulungan telah terbuka
Dan ramalan telah terbaca
Pemimpin baru telah lahir dari barat
Laksana ayam jantan menyongsong fajar
Begitu gagah parasnya, tegas matanya, tajam idenya.
Ribuan pertanyaan telah menumpuk
Berbunyi renyah bak kerupuk
Cukup membuat semua lawan tertunduk
Hai kamu, siapa yang tak kenal dia?!
Kisahnya lebih dulu sampai terbawa oleh angin
Yang masuk ke dalam angan.
Berbisik
Dialah Pemimpin
Sederhana dan merakyat itulah pemimpin kami
Yang selalu menjadi panutan
Di tanah ibu pertiwi
Kerja nyata telah ia lakukan dengan pasti
Untuk selalu membangun negeri
Adakah pemimpin seperti ini lagi?
Yang selalu tersenyum meski dihina dan dicaci
Begitu banyak anomali politik yang terjadi
Di tanah katulistiwa ini
Kami mau pemimpin yang bekerja
Bukan hanya bicara
Tidak mesti harus gagah
Nyatanya
Dunia tau siapa dia
Banyak bukti telah ia lakukan untuk daerah tercinta
Membuktikan bahwa ia layak jadi pemimpin
Ingatlah bhineka tunggal ika
Dan sila ketiga
Persatuan indonesia
Ini bukan lagi orde baru
Ini jaman terbuka
Semua bebas bicara
Untuk, memberi suara.
Suara wanita kelahiran desa Luwoo yang lantang, membuat tamu undangan dan warga yang hadir seolah terhipnotis dengan alunan puisi, bahkan hasil pantauan media ada beberapa orang yang menangis begitu juga Bupati Bolsel Iskandar Kamaru.
Selain itu, tari “Tidi Lo’ayabu” yang merupakan tarian klasik Gorontalo yang berkembang pada abad 17 dan 18 di kalangan istana, yaitu raja-raja dan kaum bangsawan, turut mewarnai penyambutan pemimpin baru di daerah religius tersebut.