BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM– Persoalan penanganan stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menjadi salah satu isu hangat yang mencuat dalam debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Boltim yang digelar KPU Boltim, Kamis (31/11/2024) kemarin.
Dimana, dalam debat yang digelar di Hotel Mercure Tateli-Manado tersebut, calon Bupati Boltim Oskar Manoppo, mengungkapkan tidak pernah dilibatkan dalam penanganan stunting semasa dirinya menjabat Wakil Bupati Boltim.
Ungkapan tersebut dilontarkan Oskar saat menanggapi pernyataan calon Bupati Boltim nomor urut 2 Sam Sachrul Mamonto yang menyinggung bahwa menurut undang-undang wakil bupati adalah Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting sehingga turut bertanggung jawab untuk persoalan tersebut.
“Jujur memang saya ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Namun dalam kesempatan ini perlu saya sampaikan kepada masyarakat Boltim bahwa saya tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan stunting yang dilakukan pemerintah daerah. Hanya ada secara surat keputusan, tapi pada saat pelaksanaan rapat maupun kegiatan stunting tidak dilibatkan, tidak ada undangan pemberitahuan sama sekali,” beber Oskar.
Dikatakannya, secara amanat undang-undang 23 tahun 2016 bahwa wakil bupati pembantu bupati dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan selama itu diberikan kewenangan. Sistemnya, Bupati bisa memberikan kewenangan secara desentralisasi atau sentralisasi.
“Kalau sentralisasi maka seluruh urusan pemerintahan otomatis dikendalikan oleh pak bupati. Tapi jika diberikan desentralisasi maka secara otomatis saya selaku wakil bupati akan turut untuk bersama-sama dalam proses pengawalan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,” papar Oskar.
Debat yang disiarkan live tersebut sontak mematik reaksi dari masyarakat Kabupaten Boltim, salah satunya Uyun Pangalima. Mantan birokrat yang pernah maju dalam kontestasi Pilbup Boltim ini, menilai kebijakan yang dilakukan oleh Sam Sachrul Mamonto saat masih menjabat Bupati tidak profesional.
“Perbuatan seperti itu tak seharusnya terjadi karena mencederai nilai-nilai etika dan moral sehingga memang slogan ganti Bupati Boltim sangat tepat disuarakan masyarakat,” tegasnya.
Perlu diketahui selain isu penanganan stunting, dalam debat publik paslon Oskar Manoppo dan Argo Vinsensius Sumaiku (OPPO-ARGO) juga dengan lugas dan terperinci memaparkan visi-misi dan program pro rakyat yang akan diusung mereka ketika diberikan kesempatan oleh masyarakat dalam memimpin Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 5 tahun ke depan.(Wan)