BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU– Permintaan daging Babi (B2) menjelang perayaan hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Kotamobagu dipastikan akan meningkat.
Namun demikian, saat ini Kota Kotamobagu dan wilayah Sulawesi Utara pada umumnya mengalami kekurangan stok hewan Babi.
Menurut, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distankan Kotamobagu, Bobbi Damopolii, kekurangan stok hewan B2 ini disebabkan wabah virus African Swine Fever (ASF).
“Akibat virus ASF, banyak peternak kehilangan hewan ternak mereka sehingga berdampak pada tempat pemotongan hewan Babi di Kotamobagu, dari empat lokasi tinggal satu yang beroperasi,” kata Bobbi kepada wartawan baru-baru ini.
Bobbi menjelaskan, gejala awal virus ASF, tubuh Babi timbul bintik merah hingga biru yang menyebar cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
“Di Kelurahan Tumobui misalnya, tiap minggunya kurang lebih 40 ekor Babi mati akibat terserang virus ASF,” ungkapnya.
Bobbi menambahkan, untuk menstabilkan ketersediaan daging Babi jelang Nataru, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bakal mendatangkan stok hewan B2 dari Pulau Bali.
“Informasi kami peroleh, Pemprov Sulut telah berkerja sama dengan pengusaha di Pulau Bali untuk mendatangkan 750 ekor hewan Babi B2 guna memenuhi kebutuhan saudara kita yang akan merayakan natal dan tahun baru di wilayah Kotamobagu dan Sulawesi Utara umumnya,” tandasnya.
Penulis: Hendrawan Madjahia