BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kotamobagu menggelar seminar budaya daerah, dengan tema “Strategi Menjaga Eksistensi Kearifan Lokal di Era Milenial”, yang dilaksanakan di Aula pertemuan Ketahanan pangan kelurahan Mongkonai Barat Kecamatan kotamobagu Barat, Selasa 29 Agustus 2023.
Kepala Disbudpar Kotamobagu, Anki Taurina Mokoginta menuturkan, Kearifan lokal juga dapat berarti semen pengikat yang diciptakan oleh aktor alter lokal melalui proses yang internalisasi dan interpretasi ajaran agama dan budaya yang direalisasikan dalam bentuk norma norma dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.
Adapun kearifan lokal merupakan pengetahuan yang khas milik suatu daerah tertentu yang dijadikan sebagai pegangan dalam berkehidupan bermasyarakat yang memiliki ciri kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli, memiliki kemampuan mengendalikan, sanggup memberi petunjuk pada perkembangan budaya.
“Kearifan lokal sebagai pandangan hidup meliputi Ilmu pengetahuan, strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka Namun derasnya arus pengaruh global meningkatnya aktivitas, masyarakat yang serba kompleks telah mempengaruhi dan merubah pola pikir masyarakat terutama generasi muda Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendorong generasi muda untuk lebih memahami, menjaga serta memanfaatkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai filter dan pedoman berperilaku, bermakna dalam kehidupan bermasyarakat. nilai-nilai kearifan lokal tersebut hanya akan bermakna bagi kehidupan sosial apabila dapat menjadi rujukan dan bahan acuan dalam menjaga dan menciptakan relasi sosial yang harmonis,”ujarnya.
Ketua TP PKK Kotamobagu itu juga menjelaskan, tujuan kegiatan, untuk membangun jati diri masyarakat Kota Kotamobagu, Menggali dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam membangun peradaban, Membangun sinergitas keberagaman sebagai kedaulatan budaya yang, berorientasi pada nilai kearifan budaya lokal.
“Dan sasarannya yakni, menumbuhkan rasa dan semangat merawat warisan para leluhur dengan karya, pengetahuan, dan kontribusi pemikiran, membuka wawasan tentang makna dan nilai terkandung dalam kearifan lokal, memperkenalkan dan melestarikan Kearifan Lokal sebagai pengetahuan Khas Kota Kotamobagu, serta kegiatan tadi intinya, mengedukasi generasi muda tentang penting menjaga kearifan lokal yang di barengi dengan inovasi dalam memajukan ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Seminar tersebut, turut dihadiri Pamong budaya BPK wilayah XVII provinsi Suluttengo Ali Falcheiyah S.Sos, Ketua OKP, BEM UDK 13 DEM STIE, Bem STIKES Graha Medika Is Bem injadi, Forum Genre Kota Kotamobagu, Nanu/Uyo Kota Kotamobagu, Masyarakat atau Pemerhati Budaya.
Hairun Laode