BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU– Nama Revan Syahputra Bangsawan (RSB) akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat.
Namanya terus dikaitkan dengan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Padahal, RSB sendiri sudah beberapa kali membantah atas tudingan itu. Kali ini ia kembali difitnah lewat pemberitaan yang menyebutkan melakukan aktivitas PETI dan dibackup oleh oknum TNI.
“Itu tidak benar. Apa yang diberitakan di media itu sebagai bentuk fitnah,” tegas RSB.
Di BMR sendiri memang lagi marak penambangan liar, dan nama RSB selalu dikaitkan dengan aktivitas tersebut.
“Saya tidak pernah terlibat aktivitas tambang ilegal seperti yang diberitakan. Hal tersebut tidak benar dan sangat merugikan nama baik saya,” tuturnya.
RSB menyayangkan sikap media yang langsung menyebut namanya tanpa proses konfirmasi atau klarifikasi. Ia menilai pemberitaan tersebut tidak memiliki dasar dan tidak sesuai dengan etika jurnalistik.
Fakta yang ada, pria yang akrab dengan para petani ini, justru siap membantu memfasilitasi pembentukan koperasi penambang agar masyarakat bisa bekerja secara sah dan profesional. Salah satunya mendorong untuk mengusulkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) seperti program Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling.
“Saya siap akan bantu agar aktivitas mereka memiliki legalitas,” ungkap RSB.
Buyung Pontoh salah satu petani mengaku, selama ini tidak pernah melihat keterlibatan RSB dalam aktivitas PETI. Justru kata dia, RSB banyak membantu kegiatan para petani. Salah satunya jalan perkebunan.
“Pak Revan justru banyak membantu petani. Tapi kalau melakukan aktivitas pertambangan, itu tidak benar,” kata Buyung.
Terpisah, Robi Dayo warga Kota Kotamobagu mengaku kaget nama RSB diberitakan, dan dituding terlibat aktivitas PETI.
Menurut Robi, apa yang diberitakan itu sebagai bemtuk fitna.
“Apa yang diberitakan itu fitnah,” ujarnya.
Robi pun menantang media yang bersangkutan untuk membuktikan tuduhannya langsung di lapangan.
“Silakan cek ke lapangan, di mana lokasi yang di tuduhkan itu. Coba tunjukkan. Kalau memang benar beliau terlibat, tidak mungkin saya berani bicara seperti ini,” tegas Robi.
Ia juga menyayangkan pemberitaan yang terus-menerus mengarah pada sosok RSB, seolah menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas aktivitas PETI di BMR.
Menurutnya, tudingan itu seperti di buat-buat dan sengaja menyudutkan, bahkan terkesan tendensius dan bisa menimbulkan fitnah yang meluas di tengah masyarakat.
“Heran saya, kenapa tidak habis-habis media menyebut nama beliau. Padahal kalau mau jujur, justru RSB ini yang siap membantu para penambang tradisional untuk membentuk koperasi,” pungkasnya.**