JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life), mencatat pertumbuhan kinerja yang kuat dan berkelanjutan di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan sepanjang tahun 2022.
Ini dibuktikan dengan total laba bersih perusahaan di 2022, tumbuh sebesar 398% YoY didukung dengan rasio solvabilitas yang kuat mencapai 2.528%, jauh di atas persyaratan minimum regulator sebesar 120%.
Hal tersebut terungkap di paparan kinerja perusahaan pada kegiatan ‘Sinarmas MSIG Life Public Expose 2023’ yang diselenggarakan, Selasa 19 September 2023, hari ini. Kegiatan mengambil tema “Mempercepat Transformasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”.
Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life, Wianto Chen mengungkapkan, di tahun 2022, perusahaan berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan melalui transformasi dan implementasi fase pertama strategi jangka menengah – GREAT 2025 – Grow Sustainable Business – Excellent Services – As Trusted Partner – dengan sukses.
“Pencapaian tersebut memantapkan langkah kami melanjutkan strategi fase kedua pada 2023 yang berfokus pada pertumbuhan bisnis ritel, peningkatan profitabilitas dan efisiensi hasil operasional untuk mewujudkan aspirasi kami menjadi perusahaan asuransi jiwa Jepang nomor satu di Indonesia,” ujar Wianto.
Menurutnya, sektor keuangan menguat yang terlihat dari ekonomi Indonesia yang tumbuh positif dan konsisten tumbuh di atas 5% selama 7 kuartal. Literasi masyarakat terhadap asuransi jiwa juga meningkat
“Kondisi ini memberikan prospek yang cerah bagi industri asuransi jiwa. Meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global serta perubahan beberapa regulasi, menjadi tantangan yang harus dihadapi. Perusahaan terus menciptakan momentum pertumbuhan yang sehat dengan strategi yang tepat,” ujarnya.
Perusahaan berhasil menjalankan strategi diversifikasi dan diferensiasi pada kanal distribusi maupun lini usaha. Dimana, dari kanal distribusi, pendapatan perusahaan dari keagenan berhasil tumbuh 257% secara YoY di 2022, mencapai 21% dari total pendapatan bisnis baru perusahaan.
“Dengan capaian ini, kanal distribusi keagenan bisa menjadi tulang punggung bisnis perusahaan bersama dengan kanal bancassurance,” tambah Wianto.
Sementara itu, sepanjang semester 1 2023, kontribusi yang berasal dari premi reguler sebesar 61%, sejalan dengan strategi perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan. Ini disampaikan oleh Herman Sulistyo, Direktur Sinarmas MSIG Life.
“Keberhasilan ini terjadi berkat inovasi produk menjawab kebutuhan masyarakat yang kian beragam serta layanan digital
guna meningkatkan kualitas pelayanan nasabah, yang dihadirkan sepanjang 2022 – 2023,” kata Sulistyo.
Andrew Bain, Direktur Sinarmas MSIG Life mengungkapkan, secara keseluruhan, perusahaan telah melakukan digitalisasi terkait peningkatan layanan nasabah. Diantaranya percepatan proses verifikasi E-SPAJ menjadi polis hanya dalam 18 menit dan percepatan pemrosesan kode agen hanya 5 menit melalui aplikasi ORION, fitur biometric verification, hingga memperbanyak metode pembayaran untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi polis.
Lanjutnya, ini dilakukan sebagai bagian dari ekosistem kesehatan. Perusahaan juga telah meluncurkan website My Health Risk Score, situs pertama di Indonesia yang dapat memprediksi risiko kesehatan secara personal hanya dalam 3 menit.
“Situs ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara mudah dan gratis,” terang Bain.
Seperti yang telah diumumkan pasca Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan Juli lalu, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life) akan melakukan perubahan nama dan logo menjadi PT MSIG Life IndonesiaTbk (MSIG Life) serta alamat perusahaan.
Hal ini merupakan rencana jangka menengah Perusahaan seiring dengan mayoritas kepemilikan saham Perusahaan oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (MSI) sejak tahun 2019. Perubahan ini akan dilaksanakan setelah proses dari regulator selesai.
Didukung oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (MS&AD Group) dan berkolaborasi dengan MSIG Indonesia, perusahaan berkomitmen dalam keberlanjutan Lingkungan Hidup, Sosial dan Tata Kelola (ESG) melalui beragam inisiatif program CSR maupun peningkatan tata kelola dengan implementasi J-SOX (Japan – Sarbanese Oxley) sebagai instrumen standar dari Jepang untuk pelaksanaan kontrol internal yang ketat dalam pelaporan keuangan.
“Dalam kondisi yang penuh tantangan, perusahaan terus mengakselerasi pertumbuhan berkelanjutan di berbagai pilar.
Kami percaya masa depan industri asuransi jiwa masih cerah dan memiliki peluang besar. Industri asuransi jiwa sedang berada di momen yang tepat untuk meningkatkan penetrasi pasar. Untuk itu, Perusahaan harus jeli menangkap peluang melalui strategi bisnis yang tepat sehingga senantiasa mampu mewujudkan komitmen sebagai Trusted Partner for Life,” tutup Wianto.
Editor: Asrar Yusuf