PONTIANAK – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Kalbar menggelar penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode 1 Tahun XXXV-2024 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis, 8 Agustus 2024.
Bertajuk “Dari Sabang Sampai Marauke Bertabur Rejeki di Bumi Khatulistiwa”, undian Tabungan Simpeda ini dihadiri oleh Pj Gubernur Kalbar Harisson, Ketua Umum Asbanda Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi, direksi BPD seluruh Indonesia, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Kalbar.
Rokidi mengatakan, undian Tabungan Simpeda digelar dua kali dalam setahun. Untuk periode kali ini, Kota Pontianak diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah perhelatan Panen Rejeki BPD.
“Ini jadi kebanggaan sekaligus momen untuk menunjukkan kepada khalayak luas atas capaian pembangunan di Kalbar, khususnya Kota Pontianak,” ujarnya.
“Semula harusnya digelar di Jayapura, tapi kami tarik (undian Tabungan Simpeda) ke Pontianak. Alhamdulillah, temen-temen dari BPD seluruh Indonesia tadi telah merasakan kekagumannya atas pembangunan yang ada di Kota Pontianak,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rokidi juga melaporkan jumlah tabungan di Bank Kalbar. Per 31 Desember 2023, total tabungan mencapai Rp8,3 triliun.
Sedangkan, khusus untuk Tabungan Simpeda tercatat Rp3,7 triliun per Juni 2024, dengan jumlah penabung 660.000 nasabah.
“Kalau dilihat jumlah Tabungan Simpeda nasional posisi Juni 2024, tercatat sebanyak Rp71,6 triliun, dengan jumlah 6,9 juta rekening. Dari jumlah tersebut, andil Bank Kalbar terhadap kontribusi Tabungan Simpeda sebesar 5,2 persen,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Busrul Iman, Wakil Ketua Umum II Asbanda menambahkan, Tabungan Simpeda dalam perjalanannya terus mengalami peningkatan. Hingga akhir Juni 2024, jumlah penabung 6.872.707 nasabah. Adapun jumlah saldo Tabungan Simpeda sebesar Rp71,65 triliun.
“Capaian ini mengalami peningkatan sebesar 8,87 persen atau naik Rp5,84 triliun year on year,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jatim ini.
Dia melanjutkan, untuk BPD yang paling banyak menghimpun dana Tabungan Simpeda saat ini masih dipegang oleh Bank Jatim. Tercatat, hingga Juni 2024, jumlah dana yang terhimpun di Bank Jatim sebesar Rp16,71 triliun atau 23,37 persen dari Tabungan Simpeda nasional.
“Ke depan, kita akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Simpeda ini, sehingga Tabungan Simpeda menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam menabung,” harap Busrul.
Sementara, Harisson menjelaskan, kepercayaan masyarakat yang menabung di Tabungan Simpeda, telah mendorong BPD tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Oleh karena itu, dirinya berpesan agar BPD untuk terus meningkatkan performa kinerjanya.
“Saya minta jajaran direksi, komisaris serta manajemen BPD untuk lebih meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Pemenang Undian Tabungan Simpeda 2024
Penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke 1 Tahun XXXV-2024 dengan total hadiah sebesar Rp3 miliar ini disaksikan dan disahkan oleh perwakilan dari dinas sosial, kepolisian, dan notaris.
Adapun pemenang hadiah utama senilai Rp500 juta dimenangkan oleh nasabah dari Bank Sulselbar. Undian Tabungan Simpeda juga mengundi pemenang kedua untuk empat pemenang dengan masing-masing hadiah sebesar Rp100 juta.
Untuk tiga pemenang hadiah Rp100 juta masing-masing diraih oleh nasabah Bank BJB, Bank Lampung, dan Bank Kaltimtara. Sedangkan satu hadiah dikhususkan untuk tuan rumah, yakni nasabah Bank Kalbar bernama Ahmad Yani dari Cabang Nanga Pinoh Bank Kalbar.
Undian Tabungan Simpeda 2024 sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan customer loyalty dan sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah. Undian ini dilaksanakan dua kali dalam setahun.
Periode I pengumpulan poin, yakni 1 Januari – 30 Juni. Sedangkan periode II untuk pengumpulan poin selama 1 Juli – 31 Desember.
Sementara, untuk penyelenggaraan Undian Tabungan Simpeda periode berikutnya yang akan menjadi tuan rumah adalah Bank Papua. Direncanakan, Undian Tabungan Simpeda tersebut berlangsung di Jayapura, Provinsi Papua pada Februari 2025. (*)