BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Tim pemenangan pasangan calon Bupati Buton Tengah – Wakil Bupati Buton Tengah, La Andi – Abidin atau ADIL menginginkan agar para kontestan Pilkada Buteng 2024 tak baperan.
Hal tersebut tersebut diungkapkan setelah beredarnya video Calon Bupati Buton Tengah, La Andi yang sedang santai dan bernyanyi bersama relawannya di sebuah taman seputaran Jakarta.
Atas hal itu, Koalisi ADIL dari Partai PKN Buteng, Saleh Ganiru, pun buka suara. Ia menyatakan suasana Pilkada meskipun sifatnya berkompetisi, warna kegembiraan itu menurutnya tak harusnya pudar dan hilang.
“Dan calon itu, mau ketawa ataupun melakukan hal-hal kegembiraan lainnya, itu tidak bisa diterjemahkan menghina orang lain,” kata Saleh.
“Itu hal biasa, calon itu harus terlihat survive, gembira, memberi semangat kepada teman-temannya. Masa hal itu kemudian di maknai menghina calon lain?,” sambungnya.
Kata Saleh, Calon Bupati Buton Tengah, La Andi, juga disindir sebagai seseorang yang tak beretika karena La Andi berhasil mengambil dan mendapatkan B1KWK Partai PDI-P.
Namun berdasarkan pernyataan Plt Ketua DPC PDI-P Buteng, Sa’al Musrihin Haadi, La Andi merupakan kader PDI-P. Posisi La Andi mengantongi B1KWK pun adalah amanah dan perintah dari DPP PDI-P.
“Itulah susahnya kalau dari birokrasi masuk ke Politik dan tidak memahami sistematika kerja Partai Politik,” tutur Saleh, menyayangkan statemen itu yang diucapkan oleh seorang intelektual.
“Ketika PDI-P memberikan rokemendasinya kepada Pak La Andi, berarti PDI-P sendiri sudah punya penilaian bahwa Pak La Andi kandidat yang memiliki peluang besar dan PDIP tidak ingin kehilangan marwah nya di Buton Tengah. Saya kira beliau tidak respentatif membahas kenapa PDIP diberikan kepada La Andi. Dia harus koreksi diri dong,” tegasnya.
Senada dengan itu, Koalisi ADIL dari PKS Buteng, Tasman, SE, juga turut ambil bagian. Ia menyayangkan hal tersebut keluar dari seorang figur yang dianggap berpendidikan tinggi di Buton Tengah.
Namun begitu, Tasman menilai, yang bersangkutan terlalu cepat men-judge (menilai) La Andi seperti itu. Karena menurutnya, dalam video yang beredar, Pak La Andi tidak menyebutkan nama dan berniat negatif terhadap paslon tertentu.
“Mereka hanya menyanyi-menyanyi kok. Biasa saja, itu orang menyanyi bagian dari kebebasan berekspresi. Kalau kita tidak menghargai kebebasan berekspresi, jangan baper-baperan lah,” tutur Tasman.
Tapi, bagi Tasman, yang bersangkutan (salah satu paslon) itu sedang bermain-main dan mengaduk-aduk perasaan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati agar mendapatkan dukungan dari Sama Amal.
“Kalau mau dapat dukungan jangan aduk-aduk perasaannya orang. Jangan baper-baperan kayak begitu. Bagaimana cara membuktikan kalau itu menyinggung pihak lain, orang hanya menyanyi kok, namanya orang menyanyi, masa orang menyanyi ditanggapi serius kayak begitu,” tutupnya.
Sebelumnya, video yang diduga menyinggung salah satu paslon itu telah beredar di media sosial.
Berikut lirik lagu didalam video yang bergendre dangdut berdurasi 27 detik itu yang dinyanyikan bersama-sama secara berganti – gantian disebuah taman dibilangan Jakarta.
Derita hati yang luka
Dendam membenci
Karena cinta
Kasih…
Sungguh tega dirimu pada diriku
Rupanya engkau biasa
Menghianati cintaku
Reporter: Sadly