BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH – Dinas Pangan Buton Tengah terus berupaya memperkuat ketahanan pangan guna memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi masyarakat.
Namun, dalam lima tahun ke depan, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangkan sektor ini.
Kepala Dinas Pangan Buton Tengah, Malik, menuturkan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan lahan pertanian produktif.
“Lahan yang tersedia semakin berkurang akibat alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan industri. Kami harus mencari solusi agar produktivitas pertanian tetap optimal tanpa merusak keseimbangan lingkungan,” ujarnya. Rabu, (19/02/2025).
Selain itu, faktor perubahan iklim juga menjadi tantangan serius yang dapat mempengaruhi pola tanam dan hasil panen.
“Fluktuasi cuaca yang ekstrem, seperti curah hujan yang tidak menentu dan musim kemarau yang panjang, bisa berdampak besar pada produksi pangan. Oleh karena itu, kami mendorong penggunaan teknologi pertanian modern dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik,” jelasnya.
Dari sisi aksesibilitas pangan, distribusi yang tidak merata di beberapa wilayah terpencil menjadi kendala tersendiri. Malik menyebutkan bahwa diperlukan infrastruktur yang memadai agar pasokan pangan bisa sampai ke seluruh pelosok Buton Tengah.
“Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk meningkatkan akses jalan dan fasilitas transportasi pangan, sehingga harga bahan pokok tidak melonjak di daerah-daerah terpencil,” ungkapnya.
Sementara itu, tantangan lain adalah minimnya kesadaran masyarakat terhadap pola konsumsi pangan yang beragam dan bergizi.
“Masyarakat masih cenderung mengandalkan beras sebagai sumber utama karbohidrat, padahal kita punya potensi pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, dan sagu yang juga kaya nutrisi. Kampanye diversifikasi pangan akan terus kami gaungkan agar masyarakat lebih terbiasa mengonsumsi pangan lokal,” tambahnya.
Di sektor produksi, ketersediaan bibit unggul dan pupuk subsidi menjadi perhatian Dinas Pangan. Malik menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan pasokan bibit dan pupuk tetap tersedia bagi petani.
“Jika petani mendapatkan dukungan yang cukup, maka hasil panen bisa meningkat dan ketahanan pangan daerah akan lebih terjamin,” katanya.
Selain aspek teknis, dukungan kebijakan dan anggaran juga menjadi tantangan yang harus diatasi.
“Kami berharap pemerintah daerah dan pusat bisa terus mendukung kebijakan pangan yang berpihak kepada petani dan pelaku usaha pangan. Dengan anggaran yang memadai, kami bisa lebih maksimal dalam menjalankan program-program ketahanan pangan,” tutupnya.
Dengan berbagai tantangan tersebut, Dinas Pangan Buton Tengah terus berupaya mencari solusi yang tepat guna memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat dalam lima tahun ke depan. (Adv)
Reporter: Sadly