BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) dan Universitas Dayanu Iksanudin (Unidayan) Kota Baubau menyepakati nota kesepahaman dibidang penelitian dan pengembangan potensi sumber daya alam.
Rektor Unidayan, Sjamsul Qamar, menyatakan kerjasama yang dibangun antara Unidayan dan Pemda Buteng merupakan bagian dari Tridharma Universitas. Yang isinya ialah; pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Jadi memang unidayan selalu ingin melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah umumnya. Sebab, memang kewajiban kita itu adalah tridarma, yah,” kata Sjamsul kepada Bolmongraya, Jumat, (03/11/2023).
“Itu (tridharma) bisa terjadi kalau ada objek nya kan. Mudah-mudahan hasil-hasil penelitian ataupun pengabdian ini bisa dapat bermanfaat,” ungkapnya.
Menurut Sjamsul Qamar, Kabupaten Buton Tengah merupakan daerah yang berpotensi dibidang sektor sumber daya alam. Mengingat secara geografis, Buton Tengah cukup dekat dengan wilayah penyangga antar pulau yakni Kota Baubau.
“Kalau Buton Tengah sebenarnya sangat potensi, dari segi sumber daya alam, kemudian pariwisata misalnya. Kebetulan juga wilayahnya sangat dekat dengan Kota Baubau. Jadi, kami sangat antusias sekali bisa bekerjasama,” ujar Sjamsul.
Sjamsul menguraikan, Unidayan telah menyiapkan berbagai materi dan pokok permasalahan di Buton Tengah yang akan menurutnya dapat dibedah permasalahannya seperti; kasus stunting, dan pengembangan potensi pariwisata.
“Antara lain tentunya dari potensi yang ada kita bisa kembangkan, yah. Kalau yang jadi isu yang penting misalnya seperti tadi Pak Bupati katakan bahwa mengenai isu stunting, mengenai pariwisata, itu kami berminat di situ. Ada juga UMKM, kan kita ada jurusan Ekonomi,” urai Sjamsul.
Senada dengan itu, Pj Bupati Buton Tengah, Andi Muhamad Yusuf, juga sepakat atas apa yang telah dipaparkan oleh Sjamsul. Karena Menurut Pj Bupati Buton Tengah, Andi Yusuf, Pemda Buton Tengah membutuhkan basis data ilmiah dari Unidayan untuk pengembangan potensi sumber daya alam di Buton Tengah.
“Karena kita melihat dari berbagai aspek dan kondisi-kondisi yang terjadi, ini (kita tidak-red), kalau hanya kita di internal Pemerintah Daerah saja yang berpikir,” ujar Andi
Tentu, kita butuh orang ilmiah, akademisi untuk bisa membantu kita memberikan masukan-masukan secara konstruktif, kira-kira apa yang harus kita bedah bersama sehingga bisa dijadikan program kerja bersama,”pungkas Andi. (Adv)
Reporter: Sadly