BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) dan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menyepakati Memorandum Of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman di bidang pendidikan, sumber daya alam potensial, dan pengabdian kepada masyarakat. Jumat, (23/02/2024).
Pj Bupati Buton Tengah, Andi Muhamad Yusuf, menyatakan perjanjian kerjasama dengan Universitas Gajah Mada itu dirasa sangat penting. Sebab, saat ini Buton Tengah membutuhkan lembaga perguruan tinggi bertaraf nasional untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Buton Tengah melalui pemberian beasiswa demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
Selain bidang tersebut, Pemda Buton Tengah juga membutuhkan ahli dari Universitas Gajah Mada di bidang perikanan dan kelautan untuk memetakan dan memaksimalkan potensi sumber daya perikanan dan kelautan Kabupaten Buton Tengah. Mengingat, Buton Tengah kaya akan sumber daya lautnya seperti ikan teri, budidaya udang, dan lobster.
Begitupula disektor pariwisata, Pemda Buton Tengah juga masih mengharapkan kolaborasi aktif para ahli dari Universitas Gajah Mada untuk mengembangkan potensi pariwisata Kabupaten Buton Tengah. Mengingat, Buton Tengah memiliki ribuan gua cantik dan unik yang juga masih membutuhkan polesan secara ditel dari ahli Universitas Gajah Mada.
“Saya berharap kedatangan bersama rombongan, secara spesifik, persoalan-persoalan yang ada di Buton Tengah dapat di atur dalam Perjanjian Kerja sama (PKS) secara detail dan rinci. Tidak hanya aspek perikanan, kalautan, pariwisata, namun juga pertambangan,” tutur Andi Yusuf, Jumat, (23/02/2024), di ruangan rektor Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
“Kami (Pemda Buton Tengah) juga sangat butuh kajian-kajian yang akan memberikan manfaat ekonomi, dan berharap dengan MoU ini, ada peluang yang bisa terbuka untuk masyarakat Buton Tengah dalam menempuh studi S1, S2, S3 di UGM,” lanjutnya.
Rektor Universitas Gajah Mada (UGM), Ova Emilia, mengungkapkan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah dengan UGM telah terjalin sejak tahun 2018. Ova pun meyakini bahwa kerjasama lintas sektor tersebut akan terjalin secara baik dan lebih bermanfaat. Mengingat selama ini antara keduanya saling membutuhkan.
“Kami sangat mengapresiasi jalinan kerja sama ini. UGM sangat fokus karena sebagai universitas juga memerlukan ruang atau ladang bermain yang dikaitkan dengan hal-hal praktis. Disitulah kita mengembangkan ilmu-ilmu,”pungkasnya.
Sebelumnya, kerjasama tersebut merupakan bagian dari komitmen UGM terhadap tridarma universitas. Yaitu sebuah pedoman kebijakan yang disebut sebagai tiga pilar perguruan tinggi atau tridarma perguruan tinggi. Bunyi tridarma itu yakni; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. (Adv)
Reporter: Sadly