BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH – Ketua Komisi III DPRD Buton Tengah, Tasman, SE, mengeluarkan ultimatum kepada Pemerintah Daerah terkait perekrutan Calon Direktur Utama PDAM Oeno Lia Buton Tengah.
Hal itu kata Tasman, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah tidak salah dalam memilih calon Direktur Utama Perausahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Komisi III, ujar Tasman, tidak mempermasalahkan siapa yang akan lolos menjadi Dirut PDAM Buteng Oeno Lia nantinya.
Namun sebaiknya, sambung Tasman, yang bersangkutan paham apa yang seharusnya dilakukan dilapangan dan mengerti bagaimana caranya mengembangkan PDAM Oeno Lia.
“Sehingga pas masuk menjadi Dirut tidak mengawang-awang lagi pikirannya tetapi dia sudah punya perencanaan apa yang harus dilakukan di lapangan,” katanya.
Selain itu, saran Tasman, Timsel harus memperhatikan rekam jejak calon Dirut PDAM tersebut. Juga yang bersangkutan tidak mempunyai masalah dimasa lalu, serta bersih dari masalah hukum.
“Komisi III tidak peduli siapapun orang yang akan terpilih, itu silahkan urusannya tim seleksi, tapi komisi III mengingatkan orang yang terpilih jadi Dirut itu adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang air minum, supaya tidak mulai dari nol lagi tetapi dia telah memiliki pengalaman sehingga dia tinggal menjalankan roda kepengurusan PDAM dan tinggal menata kembali manajerialnya,” terangnya, Jumat, (30/06/2023).
“Makanya harus betul-betul dilihat dan diseleksi dengan baik, karena itu merupakan pengalaman pahit, sehingga bagi kita pengalaman yang pahit itu tidak terulang lagi pada Dirut PDAM yang baru ini,” pungkasnya.
Hingga kini, tim seleksi Calon Dirut PDAM Oeno Lia telah memilih lima calon Dirut. Kelimanya sedang memasuki tahapan penelusuran rekam jejak.
Pada 5 Juli nanti, kelimanya itu akan dikerucutkan menjadi tiga besar.
Dan selanjutnya akan diserahkan kepada pimpinan tertinggi untuk didalami siapa yang layak menjadi Dirut PDAM Oeno Lia.
Berikut nama calon Dirut PDAM Oeno Lia Buton Tengah yang lolos lima besar; Amil Sanuddin, La Yla, La Sapari, Akhmad Zilzal Maada, dan Ariyanto. (Adv)
Reporter: Sadly