BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH – Dalam menghadapi potensi kerawanan pangan, Dinas Pangan Buton Tengah terus memperkuat strategi distribusi cadangan pangan di wilayah Kabupaten Buton Tengah. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas pangan dan memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup bagi masyarakat, terutama di daerah rawan dan dalam situasi darurat.
Kepala Dinas Pangan Buton Tengah, Malik, menegaskan bahwa distribusi cadangan pangan bukan sekadar menyalurkan stok kepada masyarakat, tetapi juga memastikan ketepatan sasaran, efisiensi, serta ketersediaan pasokan di berbagai kondisi. Hal ini mencakup situasi bencana alam, musim paceklik, serta gangguan lainnya yang dapat berdampak pada ketahanan pangan daerah.
Strategi Distribusi Berbasis Pemetaan Wilayah
Menurut Malik, salah satu strategi utama yang diterapkan adalah pemetaan wilayah berdasarkan tingkat kerawanan pangan. Data ini diperoleh dari hasil survei serta koordinasi dengan instansi terkait. Dengan pemetaan yang akurat, wilayah dengan tingkat kerawanan pangan tinggi akan mendapatkan prioritas dalam penyaluran cadangan pangan.
“Kami selalu melakukan pemetaan wilayah yang membutuhkan intervensi pangan. Data ini diperbaharui secara berkala sehingga distribusi dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran,” jelas Malik, Rabu (12/02/2025).
Selain itu, Dinas Pangan Buton Tengah juga mengembangkan program lumbung pangan desa untuk memastikan ketersediaan stok di tingkat komunitas. Dengan adanya lumbung pangan ini, masyarakat dapat mengakses cadangan pangan dalam kondisi darurat tanpa harus menunggu distribusi dari pemerintah daerah.
“Program lumbung pangan desa sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis komunitas. Dengan sistem ini, masyarakat tidak bergantung sepenuhnya pada pasokan dari pemerintah, tetapi dapat mengelola stok secara mandiri,” tambahnya.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Efisiensi Distribusi
Distribusi cadangan pangan di Buton Tengah tidak dilakukan secara sendiri oleh Dinas Pangan, melainkan melibatkan koordinasi erat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat penyaluran pangan, terutama dalam situasi darurat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Koordinasi dengan OPD lain sangat penting, terutama dalam situasi bencana atau krisis pangan. Dengan kerja sama ini, distribusi pangan bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” tegas Malik.
Selain OPD, Dinas Pangan juga menggandeng kelompok tani, badan usaha milik desa (BUMDes), serta komunitas lokal dalam mendukung distribusi pangan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dengan dukungan dari berbagai pihak, proses distribusi dapat lebih efektif dan berkelanjutan.
Pemanfaatan Teknologi dalam Pemantauan Stok Pangan
Untuk meningkatkan efisiensi distribusi, Dinas Pangan Buton Tengah telah mengadopsi sistem pemantauan berbasis teknologi dalam mengelola stok dan distribusi cadangan pangan. Dengan sistem ini, stok pangan di gudang dapat terpantau secara real-time, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam pendistribusian.
“Kami sedang mengembangkan sistem digital untuk memantau stok pangan. Dengan teknologi ini, kami bisa mengetahui kapan harus menambah atau mendistribusikan stok, sehingga tidak ada keterlambatan dalam penyaluran,” tutur Malik.
Teknologi ini juga memungkinkan Dinas Pangan untuk mengidentifikasi tren kebutuhan pangan di berbagai wilayah, sehingga kebijakan distribusi dapat disesuaikan dengan kondisi terkini. Selain itu, sistem ini akan meminimalkan risiko kehilangan stok akibat keterlambatan distribusi atau masalah logistik lainnya.
Rencana Pengembangan Gudang Penyimpanan
Ke depan, Dinas Pangan Buton Tengah berencana memperluas cakupan distribusi dengan membangun lebih banyak gudang penyimpanan strategis di berbagai kecamatan. Gudang-gudang ini akan berfungsi sebagai pusat cadangan pangan yang dapat digunakan dalam kondisi darurat maupun kebutuhan reguler.
Dengan adanya gudang penyimpanan yang tersebar, proses distribusi ke daerah-daerah terpencil bisa lebih cepat dan efisien. Selain itu, kapasitas penyimpanan yang lebih besar juga memungkinkan Buton Tengah untuk menampung lebih banyak stok pangan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan daerah.
Dengan strategi yang terus diperkuat, Dinas Pangan Buton Tengah optimistis bahwa ketahanan pangan di daerah dapat terjaga, bahkan dalam kondisi darurat sekalipun. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan memastikan kesejahteraan pangan di Buton Tengah tetap terjaga. (Adv)
Reporter: Sadly