BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Badan Penananggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengeluarkan surat edaran bernomor 527 tentang tanggap darurat kebencanaan kekeringan.
Surat itu dikeluarkan buntut dari fenomena iklim berupa El Nino yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Utamanya yang terjadi di Kaliwuliwuto dan Desa Lowu-lowu Kecamatan Gu.
“Yang dialami Kaliwuliwuto dan Lowu-lowu, itu sudah masuk status awas. Karena sudah 60 hari keatas,” ujar Kadis BPBD Buteng, Aminudin.Kamis, (19/10/2023).
Pemda, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Tengah, akan berkoordinasi dengan Forkopimda, BPBD Provinsi, serta Pusat untuk menyikapi dampak El Nino tersebut.
“Artinya bantuan-bantuan itu, itu mi yang kita usahakan. Mungkin kita minta ke Pusat dengan adanya SK dari Bupati bahwa status kita ini begini, awas, itu bisa kita minta bantuan ke Provinsi atau Pusat,” katanya.
Berdasarkan data BMKG, BPBD Buteng memprediksi, fenomena El Nino akan berakhir di Bulan November 2023.
“Tapi kalau tidak dia akan berlanjut sampai Januari atau Desember. Desember paling cepat,” sambungnya.
Sebelumnya, sekelompok masyarakat dari Kaliwuliwuta dan Desa Lowu-lowu, Kecamatan Gu, melakukan aksi menuntut Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah bertanggungjawab atas masalah kekeringan itu.
Masyarakat terdampak meminta Pemda segera menurunkan bantuan. Karena mengalami kekeringan yang berkepanjangan dan krisis air bersih yang telah berlangsung selama empat bulan.
Berdasarkan pantauan masyarakat, normalnya, kedua wilayah terdampak itu memiliki sumber air. Namun 60 persen air dari sumber air itu mengandung garam (asin). Atas itu masyarkat pun tak dapat berbuat banyak.
Musibah yang mereka alami itu juga sudah berlangsung selama empat bulan sejak musim kemarau datang melanda. Untuk keperluan mandi, memasak, dan mencuci beras, seluruhnya, masyarakat menggunakan air laut.
Namun selang beberapa hari kemudian, Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah menurunkan bantuan berupa air bersih untuk di dua wilayah tersebut sebanyak 4000 liter.
“Alhamdulillah mereka sudah tertangani. Kita berharap hujan segera turun dan keadaan kembali normal,” ujar Pj Bupati Buton Tengah, Andi Muhamad Yusuf saat dikonfirmasi mengenai hal itu. Senin, (09/10/2023).
Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah, Konstantinus Bukide, pun mengatakan bantuan air bersih untuk dua wilayah yang terdampak kekeringan dan krisis air tersebut bersifat jangka pendek atau sementara.(Adv)
Reporter: Sadly