BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah mendapatkan dana insentif penurunan prevalensi angka stunting dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.
“Yang jelas itu dana insentif fiskal. Kita mendapatkan kurang lebih 5,7 miliar,” sebut Pj Bupati Buton Tengah, Andi Muhamad Yusuf sewaktu di konfirmasi awak media, Selasa, (21/11/2023).
Andi mengatakan, bantuan dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 5,7 miliar itu diberikan oleh Ma’ruf Amin. Karena kapasitasnya sebagai Ketua Tim Penanggungjawab Stunting Nasional.
Bantuan anggaran itu dipertanggungjawabkan untuk menurunkan angka stunting. Mengingat, Kabupaten Buton Tengah merupakan salahsatu daerah yang angka stuntingnya tertinggi di Sulawesi Tenggara.
“Karena ini kan harus dipertangungjawabkan sampai dengan akhir Desember ini anggaran itu,” kata Andi.
Diketahui, dana insentif itu disebar ke beberapa Dinas yang fokus menangani masalah stunting di Buton Tengah. Diantaranya; BKKBN dengan program Dahsyat dan Dapur Sehat nya. Juga Dinas Pekerjaan Umum dengan program sanitasi dan sambungan air bersihnya, dan Dinas Kesehatan.
Tapi sebelumnya Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah, Konstantinus Bukide, mengatakan bahwa dari 17 Kabupaten Kota yang ada di Sulawesi Tenggara, hanya dua Kabupaten yang mendapatkan dana insentif fiskal kinerja penurunan angka stunting. Yakni Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Konawe Kepulauan.
“Itu kan berarti kinerja Pemda Buton Tengah dalam menurunkan angka stunting ini di akui oleh pusat,” kata Konstantinus.
Menurut Konstantinus, secara progresif, bantuan dana insentif tersebut berpengaruh besar terhadap kinerja OPD dilapangan untuk menurunkan angka stunting.
“Misalnya macam di Lowu-lowu kemarin, kita langsung, teman-teman PU itu langsung membuat perpipaan untuk mengatasi krisis air bersih. Karena salahsatu ukuran stunting juga itu yah, akses terhadap air bersih,” tuturnya. (Adv)
Reporter: Sadly