BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM – Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Desa Bulawan Satu, Kecamatan Kotabunan, dikabarkan meninggal dunia, di RSU Prof Kandou, Kamis, 30 April 2020.
Lelaki berusia 61 tahun ini, diketahui menjalani perawatan intens di RSUP Prof Kandou sejak (28/4) lalu, lantaran mempunyai penyakit penyerta suspect Apendisitis (Radang usus) dan Tuberkulosis (TB).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim, Eko Marsidi mengatakan, satu PDP baru saja meninggal dunia.
“Boltim ketambahan dua PDP satu perempuan berusia 29 tahun warga Desa Modayag, Kecamatan Modayag, tengah menjalani perawatan di RSUD Kotamobagu. Sedangkan, PDP berusia 61 tahun asal Bulawan Satu yang dirawat di RSUP Prof Kandou, baru-baru meninggal dunia,” bebernya.
Eko menyebutkan, hingga hari ini jumlah PDP di Boltim berjumlah 3 orang.
“Sudah tiga PDP. Dan semuanya masih menunggu hasil Swab test dari Makassar, sehingga belum bisa disimpulkan apakah pasien positif atau negatif Covid-19. Kita tunggu, hasil test Swab,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sehan S Landjar mengatakan, PDP yang meninggal dunia mempunyai penyakit penyerta.
“Sudah lama mengidap penyakit dalam, antaranya Asma dan sakit perut, di tetapkan PDP oleh RSUP Prof Kandou sebagai protap kepada semua pasien yang berpotensi terpapar Covid-19, namun almarhum yang masuk RS pada 28 April ini, belum dipastikan terpapar virus, sebab belum ada hasil Swab,” urai Bupati.
Sehingga, Ia pun mengimbau, seluruh masyarakat Boltim untuk memotivasi keluarga yang berduka dan menghindari stigma negatif terkait Covid-19.
“Ini bukan aib atau hal yang memalukan namun harus kita lebih waspada atas penyebaran virus yang semakin masif, dengan selalu menjaga kebersihan, cuci tangan menggunakan sabun, berdiam diri di rumah kurangi aktifitas diluar rumah jika tidak penting dan selalu gunakan masker jika di luar rumah. Kemudian, sering minum air hangat dan menjaga ketahanan tubuh untuk kesehatan kita semua,” pesan Sehan.
Eyang berharap, seluruh masyarakat Boltim disiplin dengan mematuhi anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Pada prinsipnya saya harapkan agar rakyat Boltim tingkatkan kedisiplinan, demi kebaikan kita semua,” tukas Eyang.
Sandy