Oleh: Hendra DJ. Damopolii (Ketua TPK OPPO-ARGO)
Alhamdulillah Puji Tuhan, luapan kegembiraan dan rasa bangga kini mewarnai ibu kota. Pesta kemenangan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Boltim bergema di Istana Jakarta 20 Februari 2025. Akhirnya Oskar Manoppo, S.E., M.M., dan Argo Vinsensius Sumaiku dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boltim terpilih Pilkada Tahun 2024 untuk periode 5 Tahun 2025-2030.
Dua putra terbaik yang lahir dari Rahim Rakyat itu kini mendapat kemenangan plus karena di lantik di Istana langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, sungguh sebuah kemenangan yang teramat indah dan sepadan bagi perjuangan rakyat Boltim.
Sebagai Ketua Tim mewakili perasaan segenap instrumen tim pemenangan, pendukung dan simpatisan, izinkan kami sedikit membusungkan dada melangitkan rasa syukur yang mengharu biru dan pantas untuk bangga sebagai hibah perjuangan untuk Boltim yang lebih baik bagi semua.
Kemenangan ini adalah kekuatan Doa The Power Of Pray dan Kekuatan Rakyat The People of Power yang terikat kuat oleh The power of Love and Unity kekuatan cinta dan kebersamaan, dengan tiga legitimasi, yakni legitimasi politik elektoral karna meraih suara terbanyak 27.853 suara pada pelaksanaan pungut hitung tanggal 27 November 2024 yang berlangsung secara demokratis, kemudian legitimasi hukum konstitusional karena menang dalam perkara PHPU di Mahkamah Konstitusi dan yang terakhir legitimasi relasi kuasa dan delegasi of otority karena dilantik dan diresmikan langsung oleh presiden RI. Ini adalah capaian yang paripurna bagi kemenangan OPPO-ARGO. Selamat atas capaian yang luar biasa ini.
Tapi perjuangan belumlah usai, karena berjuang merebut kemenangan itu mudah, tapi pertarungan setelah kemenangan justru jauh lebih sulit dan kompleks karena lawan terberat adalah bertarung dengan ego kekuasaan serta diri sendiri dan banyak orang jatuh karena kalah melawan dirinya sendiri.
Mari mawas diri, bahwa kekuasaan adalah candu yang dapat melenakan kita semua oleh berbagai privilage yang terpampang nyata, saat bertarung soliditas terbangun kuat karna satu tujuan “Menang”, namun setelah kemenangan diraih soliditas itu runtuh karna saling berebut posisi agar dekat dengan tungku kekuasaan agar dapat lebih mudah mendapatkan bagian harta rampasan perang, sesama barisan juang saling tikam bahkan saling bunuh, saling menjatuhkan dan saling memakan korban teman sendiri, demi harta rampasan perang itu, mudah diadu domba oleh hasutan kepentingan individu dan atau kelompok sengkuni, opportunis jabatan dan akhirnya yang berjuang terbuang di sudut meja prasmanan hasil perjuangannya.
Post Power Syndrom menjadi momok menakutkan bagi kekuasaan yang dapat merubah dan menjebak watak seseorang di pusaran konflik kekuasaan, dan tentu saja ini hal yang biasa terjadi di setiap momentum pasca kemenangan.
Saya sejak menerima amanah dan tanggungjawab yang dipercayakan oleh OPPO-ARGO secara khusus permintaan Mama Jaki, Ibu Rosita Pobela yang memberi semangat dan keyakinan kuat bagi saya mengemban tugas sebagai ketua tim yang secara resmi diputuskan melalui rapat seluruh barisan juang OPPO-ARGO, telah sejak mula memaklumi segala konsekwensi sebelum, sedang dan setelah tahapan perjuangan, saya khatam untuk ihwal dinamika seperti ini. Bahwa secara sadar, lambat laun saya pasti akan menjadi pusat sasaran empuk berbagai isyu positif maupun negatif baik oleh lawan maupun kawan.
Menjadi Ketua Tim Pemenangan dalam pusaran konflik politik dan konstalasi yang sangat panas ini, berada di bawah tekanan menghadapi kekuatan petahana dengan semua instrumen kekuasaannya, harus punya sistem imun dan iman politik yang kuat selain kemampuan manajemen konflik serta idiopolitor stratak yang mumpuni. Dan yang paling penting adalah standar moral etis untuk menjaga harga diri dan kepercayaan untuk dapat mengorkestrai medan tempur yang kompleks dan sangat dinamis. Dengan pengalaman sejak terjun di panggung kontestasi politik di berbagai momentum terutama pengalaman sejak memenangkan Sehan S. Landjar dan Rusdi Gumalangit (SERU) di Pilkada Boltim 2015, kemudian Memenangkan Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo (SSM-OPPO) di Pilkada Boltim 2020 dan hari ini untuk ketiga kalinya di pilkada tahun 2024 mengalahkan arus kekuatan Petahana Sam Sachrul Mamonto dan Rusmin Mokoagow (ARUS) menghantarkan Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku (OPPO-ARGO) bersama Tim ORAS sebagai pemenang.
Setidaknya saya sudah membuktikan dan menuntaskan kepercayaan yang di letakan di pundak saya untuk menahkodai perjuangan ini sebagai sebentuk perjuangan harga diri saya, harkat dan martabat OPPO-ARGO serta segenap tim pendukung dan simpatisan dan lebih penting dari itu adalah pertaruhan bagi kebangkitan masa depan Boltim yang tidak bisa ditukar dan ditakar dengan tekanan serta tawanan kekuasaan, rayuan rupiah dan jabatan hingga di ujungnya kita boleh memenangkan pertarungan dan menghantarkan OPPO-ARGO di puncak kemenangan Rakyat Boltim.
Tentu saja, saya adalah manusia bukan setengah dewa apalagi merasa serupa malaikat yang pasti tidak 100 persen benar, suci dan bersih, dalam batasan diri dan kemanusiaan itu, saya pasti punya ruang hitam bagi khilaf dan salah dan karenanya saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada yang tak berkenan bahkan menyimpan dendam kepentingan apapun dengan saya, sekali lagi saya mohon ampun terkhusus Kepada Bupati dan Wakil Bupati bapak Oskar Manoppo, S.E, M.M bersama Istri Ibu Rosita Pobela dan Bapak Argo Vinsensius Sumaiku bersama istri Ibu Lucia Cristina Mokoginta sembari dalam kesadaran kemanusian itu pula, kepada semua komponen pemenangan saya dapat memahami dinamika perjuangan ini, apa artinya Ketua Tim tanpa dukungan semangat militansi seluruh istrumen tim pemenangan hingga di level desa sebagai garda terdepan.
Ketika memahami adalah memaafkan kata Aristoteles, maka saya telah lebih dulu memaklumi semua pihak baik yang sedang menjadi kawan maupun yang hendak menjadi lawan. Jika Politik adalah kepentingan maka tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik, karena yang abadi adalah kepentingan politik itu sendiri yakni relasi tentang kekuasaan dan pengaruh bahkan aktualisasi (pengakuan) diri atas tungku api kemenangan.
Saya meyakini seyakin-yakinnya sejarah selalu menjadi pengingat atas kegigihan kita semua menumbangkan dan tumbangnya kekuasaan yang terlampau ego itu, dan OPPO-ARGO pasti belajar dengan sejarah ini sebagai antitesa untuk sebuah sintesa baru bagi kepemimpinan yang teduh, arif bijaksana dan merakyat kebanggaan kita semua.
Saya sejak lama dan tentu saja kita semua telah dan harus berdamai dengan masa lalu itu, agar dapat mengakrabi kemenangan hari ini dan kemudian dapat mengikhtiari kehidupan dan merangkul masa depan dengan ikhlas dan nyaman, entah seperti apapun masa depan itu dan sebagai apapun kita saat itu nantinya.
Tapi, sebagai komitmen dan konsistensi terhadap marwah perjuangan, maka siapapun dia yang hendak mencederai nilai-nilai dasar perjuangan OPPO-ARGO demi Boltim Bangkit akan saya dan segenap instrumen pemenangan lawan dan bertarung sampai hancur sekalipun, karena demi nilai inilah OPPO-ARGO lahir sebagai pemenang bukan pecundang yang sama. Jika kita mampu menaklukan kekuatan lawan dan menang, pasti kita juga mampu menjaga dan mengawal OPPO-ARGO hinga di ujung masa pengabdiannya.
Terkhusus untuk bapak Oskar Manoppo, S.E., M.M., (Papa Jaki), saya bangga se bangga bangganya atas kesabaran dan keteguhan hati bapak, saya menjadi saksi dan menemani sejak di serambi sudut kota, kita pernah duduk mengutarakan suara hati atas jalan panjang yang sepi dan di kucilkan oleh ego kekuasaan, bertahan di tengah badai penuh fitnah hujat dan cacian tapi bapak tetap teguh sewindu hati menuntun jalan ikhtiar, berjuang, menang, dikucilkan, jatuh, bangkit dan terpilih, “Bapak so jadi bupati”.
Kepada bapak Ketua Argo, luar biasa memilih papa Jaki, ikut menanggung beban itu dan berjalan disamping papa Jaki, menyediakan perahu untuk berlayar bersama Demokrat dan kita sampai di pulau harapan itu, konsistensi, teguh berkhidmat dan menang, “Bapak so jadi wakil bupati”.
Kebersamaan ini begitu indah, janganlah cepat berlalu, jangan retak perahu di pelangi harapan rakyat kecil di akar rumput seperti kami, jika para pemimpin berseteru, betapa mirisnya melihat dan merasakan budaya “Simiup kon Siup in Bobahasaan” itu terkoyak dan kepada siapa rakyat harus mengadu.
Titip harapan segenap tim pemenangan, pendukung dan simpatisan OPPO-ARGO, torang ikhlas Papa Jaki deng Papa Quenly jadi milik seluruh rakyat Boltim sebagai hibah perjuangan untuk semua, mungkin saja kita akan saling meninggalkan, tapi jangan pernah lupakan mereka yang dengan ikhlas, berkeringat, lelah dan berpeluh di tengah terik matahari dan kuyup di tengah rinai hujan siang dan malam tanpa batas, tampa sekat ruang dan waktu, mereka yang melawan takut, menolak tunduk dan membersamai perjuangan ini. Bersama kita berlari menuju BOLTIM BANGKIT.
Selamat atas dilantiknya Oskar Manoppo S.E M.M, sebagai Bupati dan Argo Vinsensius Sumaiku sebagai Wakil Bupati Boltim periode 2025-2030. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati, Allah SWT Merdhoi kepemimpinan OPPO-ARGO. Doa kami menyertai, semoga amanah. (***)