BOLMONGRAYA.CO, BOLTARA – Ditengah sorotan publik terhadap tata kelola pemerintahan yang kerap menuai kritik, Desa Wakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, justru menampilkan potret berbeda. Desa ini menunjukkan bahwa pemerintahan di tingkat akar rumput dapat berjalan secara transparan, akuntabel, dan berpihak pada masyarakat.
Potret tersebut terungkap saat peserta Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN) Bolaang Mongondow Utara melakukan rihlah atau kunjungan lapangan ke Desa Wakat pada Sabtu, 09/08/2025.
Desa Wakat memiliki jumlah penduduk sebanyak 867 jiwa dengan 262 kepala keluarga. Mayoritas masyarakat desa Wakat berprofesi sebagai Petani, Nelayan, Wiraswasta dan ASN.
Ketua rombongan, Abdul Rajak Babuntai, dalam laporannya menilai Wakat sebagai contoh konkret demokrasi desa yang dijalankan dengan prinsip tata pemerintahan yang baik .
“Desa Wakat mampu memadukan partisipasi warga, transparansi kebijakan, dan pengelolaan anggaran yang tepat sasaran,” terangnya
Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) oleh Kepala Desa untuk setiap profesi warga. SK tersebut tidak sekedar formalitas, tetapi menjadi dasar perencanaan dan penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
Contohnya, SK pendataan tersebut mencatat ada 30 warga yang berprofesi sebagai nelayan. Berdasarkan data itu, pemerintah desa menyalurkan bantuan berupa 30 perahu fiber melalui alokasi Dana Desa yang dilakukan secara berkala. Langkah ini tidak hanya memastikan bantuan tepat guna, tetapi juga menghindari potensi tumpang tindih penerima manfaat.
Kepala Desa Wakat, Taufik Angkareda, kepada media ini menegaskan jika keterbukaan informasi dan pengambilan keputusan berbasis data menjadi kunci keberhasilan. “Kami ingin semua warga merasakan manfaat program pemerintah secara merata. Data yang akurat adalah pondasinya,” ujar Abdul Rajak
Model tata kelola seperti ini diharapkan bisa menginspirasi desa-desa lain di Indonesia. Dari Wakat, pesan sederhana namun kuat mengalir: pemerintahan yang baik berawal dari kemauan untuk melibatkan warga dan mengelola sumber daya dengan jujur.
Editor : Chan