BOLMONGRAYA.CO, OPINI – Dalam waktu dekat yakni pada tanggal 23 Mei 2025, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) akan memasuki umur ke-18 tahun. Jika disamakan dengan umur manusia, maka daerah ini sudah beranjak remaja.
Namun diusia ini, masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah Daerah (Pemda) baik di bidang Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, Pembangunan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun bidang-bidang lain yang harus menjadi perhatian khusus semua stakeholder di daerah ini.
Teringat 18 tahun silam, seluruh elemen masyarakat saat itu dalam memperjuangkan daerah ini menjadi satu daerah pemekaran, telah mengorbankan darah, nyawa bahkan air mata untuk sebuah nama Binadow yang berubah menjadi Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), untuk bisa menjadi satu daerah otonom.
Maka setelah daerah ini resmi dimekarkan menjadi satu daerah otonom yang diresmikan pada tanggal 23 Mai 2007, banyak harapan serta keinginan masyarakat Bolmut secara umum.
Lahirnya Kabupaten Bolmut sebagai buah dari perjuangan panjang para tokoh pemekaran, aktifis serta rakyat yang tak kenal lelah, tidak terkecuali para pemuda saat itu dalam memperjuangkan identitas dan haknya sebagai daerah mandiri.
Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Bolmut adalah hari yang sangat sakral bagi seluruh masyarakat secara umum, namun masih banyak harapan yang belum terealisasi karena menumpuknya permasalahan yang dihadapi didaerah untuk berapa tahun kebelakang.
Terkadang datang pemikiran yang cenderung larut dalam keluh kesah tentang kekurangan, kelemahan, dan ancaman yang harus dihadapi, seolah-olah tidak tersedia lagi jalan untuk solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi Pemda Bolmut.
Ingat, Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, maka peran pemuda dalam mengawal pembangunan tak hanya terjadi di Bolmut.
Sejarah telah mencatat semangat perjuangan pemuda yang tak pantang surut dengan mempertaruhkan jiwa dan raganya. Sejalan dengan semangat desentralisasi pelimpahan kekuasaan dan kewenangan yang lebih luas kepada Pemerintah Daerah Bolmut, telah membuka kesempatan bagi setiap elemen masyarakat untuk mengisi pembangunan di daerah ini.
Pemuda sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan di daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan di daerah.
Di sinilah pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan daerah yang baru berusia remaja ini.
Dengan melihat fenomena yang terjadi pada generasi muda saat ini, tidak berlebihan apabila jati diri mereka sesuai dengan nilai-nilai luhur daerah.
Konsekuensi dari keraguan akan jati diri generasi muda di Bolmut adalah sebagai penerima tongkat kepemimpinan di masa yang akan datang, maka peran pemuda yang ada di Bolmut saat ini sangat diharapkan dalam mengawal pembangunan di daerah.
Praktik desentralisasi yang acap kali tidak tepat diterjemahkan oleh Pemda Bolmut, maka sangat perlu mendapat respon dari semua elemen didaerah.
Dalam Undang Undang Republik Indonesia Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa pengembangan kepeloporan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang dihadapi.
Hal ini menunjukan bahwa pemuda sebagai garda terdepan dalam mengisi pembangunan daerah.
Diera globalisasi ini, kita dituntut berpikir mendunia. Tidak ada lagi batasan-batasan dalam berkarya dan bekerja, termasuk dalam pembangunan Bolmut.
Keadaan masyarakat dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya tentulah akan mempengaruhi kerja dan karya kita. Pemuda yang dianggap memiliki peran lebih dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat, sudah seharusnya terjun dalam masyarakat.
Berpikir kompleks untuk mengubah dan membangun daerah dapat dilakukan dengan menyikapi berbagai persoalan lokal yang ada di tengah masyarakat.
Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah, maka membuka kesempatan bagi setiap masyarakat untuk mengisi pembangunan melalui pembangunan di daerah.
Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan daerah.Dalam jejak rekamnya, pemuda sering kali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan.
Menerjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda.
Sudah seharusnya, pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah daerah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan daerah.
Namun pemuda Bolmut harus menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan daerah, karena dalam era desentralisasi ini, sangat terbuka kesempatan bagi pemuda sebagai inisiator pembangunan.
Akhirnya, pemuda yang mampu membaca tanda-tanda zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan kelembagaan lokal, guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendorong percepatan pembangunan daerah.
Akhir kata, jangan bertanya apa yang daerah berikan kepada kita, namun kita perlu merenung dan bertanya, apa yang telah kita berikan kepada daerah ini. [CnD]
Penulis adalah wartawan senior di PWI Bolmut, dengan jenjang Kompetensi Muda.