BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Renti Mokoginta melakukan desiminasi pendidikan di wilayah terluar tepatnya di Desa Pomoman Kecamatan Poigar, Selasa, 23 Juni 2020.
Hal tersebut dilakukan sebagai tanggung jawab pemerintah guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan terhadap anak di wilayah terluar demi menunjang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Kita berikan solusi dan pemahaman yang baik agar anak-anak kita yang walaupun tinggal di desa terluar, mereka bisa memiliki pendidikan yang sesuai dengan harapan daerah,” jelas Renti Rabu, 24 Juni 2020.
Lanjut Renti menjelaskan, jika ada anak-anak kita disana yang putus sekolah, agar diupayakan diajak kembali untuk bisa melanjutkan sekolah mereka sampai lulus, baik di tingkat SD maupun SMP.
“Saya sudah instruksikan, Kepsek dan guru-guru yang ada, mendatangi kembali siswa yang sudah putus sekolah, untuk mengajak kembali mereka melanjutkan sekolah hingga lulus,” jelas Renti.
Terpisah Kepala Sekolah SMP Negeri Satap Pomoman, Rentje Winokan menuturkan, memang kasus yang sering terjadi adalah banyaknya anak-anak yang putus sekolah, serta kurangnya kesadaran orang tua siswa, akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
“Benar, kasus putus sekolah sering terjadi, mungkin karena kondisi wilayah yang terluar seperti Pomoman, hingga kesadaran orang tua siswa untuk pentingnya pendidikan bagi anak kurang dipahami,” ucap Rentje.
Lanjut Rentje menjelaskan, pihak sekolah akan berusaha meyakinkan kembali orang tua siswa akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, demi keberlangsungan masa depan mereka.
“Kami akan segera mengunjungi mereka, meyakinkan kembali, agar bisa sekolah seperti sebelumnya,” pungkasnya.
Diketahui, Desa Pomoman memiliki Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang digunakan oleh 28 siswa secara keseluruhan, kelas I hingga Kelas VI dengan jumlah guru 4 orang. Selain itu, memiliki juga gedung SMP dengan jumlah siswa keseluruhan 14 orang, dari Kelas VII hingga Kelas IX. 4 siswa diantaranya sudah dinyatakan lulus dan memiliki 4 tenaga guru.
Yadi Bangol