BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow, menghadiri wisuda iqro Majelis Ta’lim Desa Doloduo.
Wisuda kali ini dilakukan pada 85 orang ibu-ibu majelis taklim Al-Ikhlas Desa Doloduo, Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Jumat 10 Desember 2021 kemarin.
Bupati Yasti dalam kesempatannya memberikan apresiasi atas keberhasilan para anggota majelis taklim yang berhasil dengan melaksanakan proses perjalanan membaca Al Qur’an mulai dari Iqro.
“Saya bangga karena wisuda kali ini dilakukan kepada anggota majelis taklim yang belajar Al Qur’an mulai dari huruf hijaiyah sampai mampu membaca Al Qur’an dan dilakukan secara sederhana tanpa toga,” kata Bupati.
Al-Qur’an kata Bupati Yasti, sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan serta sebagai pedoman hidup umat Islam.
“Perlu ditumbuh kembangkan melalui proses pendidikan. Baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Salah satunya melalui metode pembelajaran melalui Iqro. Keberadaan majelis taklim di tengah masyarakat Bolmong, menunjukkan adanya kepedulian umat, dalam upaya mewariskan dan menanamkan nilai keimanan serta ketaqwaan bagi masyarakat yang diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk menghadapi tantangan arus globalisasi saat ini,” ucapnya.
Wisuda Iqro mengangkat tema ‘belajar dari buaian sampai ke liang lahat ini’, diharapkan tidak hanya sampai pada wisuda, akan tetapi akan berlanjut hingga ke masjid-masjid serta di rumah setiap anggota majelis taklim secara bergilir. Hal ini sekaligus dapat memberikan motivasi kepada anak-anak untuk belajar mengaji.
“Jika sebelumnya hanya belajar membaca, maka terus tingkatkan dengan mempelajari makna dan tafsir Al-Qur’an,” katanya.
Baca Juga : Bupati Yasti Tinjau Lokasi Longsor Komangaan
“Yakinlah bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup, yang akan menjadi cahaya bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak,” sambung Bupati.
Ketua Panitia Wisuda Iqro, Wira Lahay mengatakan, wisuda ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan motivasi bagi orang tua yang menjadi santri membaca Al Qur’an sekaligus sebagai bukti bahwa mereka sudah menuntaskan program buta huruf Al Qur’an.
Di samping itu juga kegiatan wisuda merupakan salah satu cara membangkitkan serta evaluasi keberhasilan para guru atau ustadzah yang mengajar mereka.
“Kami berharap, agar ilmu yang diperoleh dari mempelajari membaca Al-Qur’an ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan membawa berkah, sehingga benar-benar bisa diamalkan dan manfaat untuk keluarga di rumah maupun lingkungan sekitarnya. Al-Qur’an akan menjadi pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam rangka meraih jalan yang lurus yang diridhoi Allah SWT,” ungkapnya. (*)