BOLMONGRAYA– Penutupan kegiatan tambang emas di Perkebunan Oboi, Desa Pusian, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, oleh Aparat Penegak Hukum (APH), mulai menimbulkan rasa kekecewaan yang cukup mendalam bagi warga di wilayah lingkar tambang.
Ungkapan ini datang dari Fanny Manaroinsong, salah satu warga desa setempat. Menurutnya keberadaan pertambangan di perkebunan Oboi sangat membantu perekonomian masyarakat lingkar tambang.
“Begitu tambang ditutup, dampaknya ada pada kami selaku masyarakat penambang, apalagi ini sudah mau Natal. Untuk itu kami memohon kepada bapak Kapolda Sulut agar membantu kami masyarakat kecil untuk membuka kembali tambang di tempat kami di perkebunan Oboi sesegera mungkin,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Senada Kiky Tinangon warga yang sama juga turut merasakan dampak pasca penutupan lokasi pertambangan Oboi.
“Kami masyarakat lingkar tambang merasa kehilangan mata pencaharian. Bahkan sering mengakibatkan pertengkaran dalam rumah tangga karena tidak tahu lagi harus mencari nafkah dimana,” keluh Kiky.
“Apalagi Natal sudah dekat. Olehnya, kami memohon kepada bapak Kapolres Bolmong, bapak Kapolda Sulut untuk segera membuka kembali aktivitas tambang,” imbuhnya.
Salah satu tokoh masyarakat desa setempat juga menilai bahwa dampak sosial penutupan tambang tidak hanya dirasakan oleh para pekerja langsung di sektor tambang, tetapi juga meluas ke berbagai usaha kecil di sekitar lokasi.
“Selain penambang, ada juga beberapa usaha yang kena imbas seperti pedagang warung nasi. Semua ikut terdampak,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kehadiran investor tambang emas di Perkebunan Oboi disambut positif oleh masyarakat setempat. Warga menilai, masuknya perusahaan tambang akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian dan pembangunan desa.
Rivai Mokoginta, salah satu tokoh masyarakat mengatakan bahwa, keberadaan investor seperti PT Xinfeng Gemah Semesta merupakan peluang besar untuk kemajuan desa.
“Kehadiran investor di Desa Pusian akan menimbulkan efek berantai bagi perekonomian masyarakat. Mulai dari terbukanya lapangan kerja, hingga perputaran ekonomi lokal yang lebih cepat,” ujarnya.
Tak hanya dari sisi ekonomi, masyarakat juga berharap ada kontribusi nyata untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di desa mereka.
“Kami berharap minimal jembatan menuju Perkebunan Oboi bisa dibangun oleh perusahaan. Selain itu, perbaikan rumah ibadah dan fasilitas desa lainnya juga sangat kami nantikan,” tambah dia.
Warga meyakini, dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak investor, keberadaan tambang emas di Oboi dapat menjadi berkah yang mendorong kemajuan Desa Pusian Bersatu dan sekitarnya.**






















