BOLMONGRAYA.CO LOLAK –Selama kurun waktu 2019 periode Januari sampai November,angka kematian Bayi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong, dr. Sahara Albugis menuturkan, pihaknya melalui seluruh puskesmas yang ada, terus melakukan pemantauan terhadap penyebab angka kematian bayi dengan melakukan posyandu setiap Bulan.
“Untuk Bolmong sendiri, rata-rata penyebab meninggalnya karena penyakit, dan kurangnya asupan gizi. Biasanya, terjadi pada anak usia dari 1 sampai 2 tahun,” ujar Sahar saat dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin, 16 Desember 2019.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Bolmong Nurmala Paputungan menuturkan, kepada masyarakat supaya selalu hadir dalam setiap dilaksanakan posyandu.
“Tiap bulan kita melakukan posyandu di semua wilayah untuk observasi terhadap bayi. Jadi, diharapkan untuk hadir,” ujar Nurmala.
Nurmala menambahkan, diposisi Bulan November tahun 2019, jika dibandingkan dengan tahun 2018, angka kematian bayi meningkat.
“Kita berharap sampai dengan Desember tahun ini, tidak ada lagi ketambahan angka kematian bayi,” pungkasnya
Berikut data kematian Bayi di tahun 2019 sampai bulan November:
Lahir Mati = 31 Bayi
Umur 0 sampai 6 Hari = 18 Bayi
Umur 7 sampai 28 Hari = 1 Bayi
Umur 29 sampai 11 Bulan = 6 Bayi
Umur 12- sampai 59 Bulan = 4 Bayi
Dibandingkan data Januari hingga Desember 2018:
Lahir Mati = 38 Bayi
Umur 0 sampai 6 Hari = 19 Bayi
Umur 7 sampai 28 Hari = 7 Bayi
Umur 29 sampai 11 Bulan = 4 Bayi
Umur 12- samapi 59 Bulan = 5 Bayi
Sumber: Dinkes Bolmong.