DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), melalui Komisi III, menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian Bolmong, terkait kelangkaan pupuk bersubsidi.
Rapat Dengar Pendapat dilaksanakan, sebab banyaknya laporan masyarakat tentang kelangkaan pupuk bersubsidi di hampir kecamatan yang ada di wilayah Bolmong.
RDP pun dilaksanakan di Ruang Paripurna DPRD Bolmong, Kamis 06 Oktober 2021.
Anggota DPRD Bolmong dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Supandri Damogalad saat membuka RDP menyampaikan, harus ada sinkronisasi data pupuk yang masuk dan yang tersalur kepada petani, serta pupuk yang masih tersisa.
“Karena aneh, ketika banyak petani yang tidak kebagian pupuk, namun ada pupuk sisa yang tidak tersalurkan,” Supandri mempertanyakan.
Lanjut Supandri menegaskan, Dinas pertanian harus menambah kios-kios tempat penebusan pupuk di wilayah Bolmong.
“Harus ada penambahan, agar mempermudah pelayanan kepada petani,” kata Supandri.
“Jika tidak, kami akan turun kelapangan langsung, melakukan investigasi,” tegasnya.
Selain itu, anggota DPRD Mas’ud Lauma mengatakan, pengisian pupuk yang masih kurang di beberapa Kecamatan wilayah di Bolmong itu agar dapat diatasi dan dipenuhi.
“Harus ada penambahan stok di setiap wilayah kecamatan yang ada,” ucap Lauma.
Selanjutnya anggota DPRD Febrianto Tangahu tegas dalam kesempatannya mempertanyakan, apakah setiap petani memperoleh informasi tentang adanya pupuk atau tidak.
“Jangan-jangan petani tidak mendapatkan informasi ada tidaknya pupuk bersubsidi, atau kurangnya sosialisasi,” tegas Tangahu.
“Jangan sampai petani sudah teriak sana-sini, baru ada tindakan dari Dinas pertanian,” sambungnya.
Senada anggota DPRD Sulhan Magabarani juga menegaskan bahwa, persoalan kelangkaan pupuk harus segera ditindaklanjuti oleh Dinas pertanian Bolmong.
“Harus segera diatasi, agar tidak berdampak pada hasil pertanian, dan agar tidak ada kejenuhan para petani dalam mengelola lahan pertaniannya,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Bolmong Remon Ratu, dalam kesempatannya mengatakan, kelangkaan pupuk bersubsidi disebabkan karena kuota untuk Bolmong yang terbatas.
“Memang karena kuota yang kita dapatkan terbatas,” sanggahnya.
Diketahui RDP dihadiri oleh anggota DPRD Bolmong, Febrianto Tangahu, Supandri Damogalad, Sulhan Magabarani, Mas’ud Lauma, Sutarsi Mokodompit, Satira Manoppo, Dyas Potabuga.
Advertorial