BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) UPT Manado, Minggu, 07 Februari 2021, bertempat di Cafe Bogani, menggelar silaturahmi dengan calon pekerja migran asal Kota Kotamobagu.
Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag mengatakan, kegiatan itu sekaligus mensosialisasikan peluang kerja sebagai Care Worker ke Negara Jepang melalui program SSW.
“Kota Kotamobagu memiliki persentase usia produktif yang sangat besar. Namun, akibat pandemi Covid-19 tingkat pengangguran meningkat drastis sehingga banyak orang yang masuk dalam kategori usia produktif kini menganggur,” ujar Hendra.
Mantan Sekretaris Dispora Kotamobagu itu menjelaskan, peluang kerja ke Jepang sebagai Care Worker dapat membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran.
“Persyaratan untuk bekerja ke Jepang sebagai Care Worker cukup mudah yaitu minimal berusia 18 tahun, pendidikan minimal SMA/SMK dan memiliki kemampuan berbahasa Jepang minimal setara N4. Nah, saya yakin dari kualifikasi yang diminta ini, putra-putri Kota Kotamobagu bisa memenuhinya. Untuk persyaratan bahasa sendiri, di Sulawesi Utara sudah ada lembaga pelatihan bahasa yang bisa memfasilitasi jadi peluang kerja ke Jepang kini semakin terbuka,” jelasnya.
Lebih lanjut Hendra mengatakan, peluang kerja ke Jepang merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh putra daerah.
“Gaji sebagai Care Worker ke Jepang sangat besar yaitu mulai dari Rp21 juta perbulan di luar lembur dengan izin tinggal selama 5 tahun. Ini bekerja dan bukan magang, jadi peluang ini sangat baik untuk segera dimanfaatkan,” pungkasnya.
Diketahui, Kepala UPT BP2MI Manado didampingi oleh tenaga professional BP2MI Irvan Basri atas inisiasi CPMI (calon pekerja migran Indonesia) Kota Kotamobagu.(*)