BOLMONGRAYA.CO, MANADO – Begini pengakuan MK (26), pelaku pembunuhan rekan sekampungnya di Kelurahan Tumumpa Dua, Lingkungan II, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.
Pria berprofesi nelayan dan juga buruh bangunan itu mengataka, dendam dengan korban Edward Manoppo (28). Korban menurutnya, pernah menampar istrinya.
Berita Terkait: Duel tak Seimbang 2 Pria Sekampung di Manado, 1 Tewas
MK menceritakan, malam itu dirinya diajak istrinya Silvana Koba ke acara ulang tahun yang digelar Treice Padang. Istrinya mendapat tawaran menyanyi di acara tersebut.
“Kita datang ka blakang lantaran bini so telpon (Saya datangnya belakangan karena ditelpon istri),” ujar pria dengan sebutan Embo ini saat diinterogasi oleh Tim Alfa Resmob On The Road (ROTR), Senin (19/9/2022) pagi.
Saat tiba di lokasi acara, dia dipanggil seorang rekannya dan bercerita tentang upah pembayaran menyanyi istrinya. Tapi, korban datang dan menendang kakinya lalu duduk sambil terus menatapnya.
Saat itu keduanya memang sudah dipengaruhi minuman keras (miras). Tak lama kemudian korban terlihat berjalan keluar dari lokasi acara.
Dia pun mengikuti hingga bertemu di perempatan jalan yang menjadi lokasi penikaman. Keduanya lalu berduel dengan salah satu memakai senjata tajam jenis pisau besi putih.
Sempat Sebut Pisau Milik Korban
MK menyebut pisau yang digunakan untuk menikam adalah milik korban yang berhasil dirampasnya saat berduel. Dalihnya, saat korban menikam, ditangkisnya lalu memegang tangan korban yang menggenggam pisau.
“Kita pe tangan sampe luka (Tangan saya sampai luka),” katanya sambil menunjukkan luka gores di telapak tangannya.
MK melanjutkan, setelah berhasil mengambil pisau, dia kemudian balas menikam sebanyak tiga kali ke bagian dada sampai korban terjatuh. Dia tidak ingat lagi berapa tikaman yang dilayangkan meski korban sudah terkapar.
“So nda ingat berapa kali (Tidak ingat lagi berapa kali),” ujarnya.
MK kemudian mengaku dendam kepada korban yang menendang kakinya. Korban juga katanya sempat menampar istrinya beberapa waktu lalu.
“Kita memang dendam lantaran itu, mar lebe jadi waktu dia skop kita pe kaki (Saya memang dendam lantaran istri ditampar, dan lebih menjadi saat dia tendang kaki saya),” aku MK.
Namun belakangan, MK kemudian mengakui pisau itu adalah miliknya.
Nyawa korban Edward Manoppo sendiri tak tertolong lagi akibat kejadian itu, meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sitti Maryam Tuminting.
Editor: Asrar Yusuf