BOLMONGRAYA.CO, MANADO – Faktor pemicu terjadinya banjir dan longsor di Kota Manado disebut-sebut adalah karena curah hujan yang tinggi sejak Jumat, 27 Januari 2023 dini hari sampai sore hari, hal ini dikatakan Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Suharyanto S.Sos MM.
Menurut Suharyanto, bencana hidrometeorologi basah itu sebenarnya dapat disiasati dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Ini sebenarnya bisa disiasati,” ujar Suharyanto di Kantor Gubernur Sulut, Sabtu 28 Januari 2023.
Dia pun mengisahkan, keberhasilan operasi TMC untuk meminimalisir hujan dan mengurangi dampak risiko di wilayah Jakarta dan sekitarnya di periode Natal dan jelang Tahun Baru 2022.
Menurut Suharyanto, di saat perayaan, tidak terganggu banjir hingga pergantian akhir tahun. Setelah, tim yang terdiri dari BNPB, BMKG, BRIN dan TNI AU melakukan TMC.
“Kita laksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca. Dan itu berhasil. Alhamdulillah kemarin Nataru arus mudik, perayaan tahun baru di Jakarta itu bisa berjalan tanpa adanya hujan yang berlebihan,” terangnya.
Menurut Suharyanto, Pemerintah Daerah (Pemda) Sulut sudah seharusnya berkoordinasi dengan BMKG untuk memonitor prakiraan cuaca pada beberapa periode ke depan. Apabila cuaca berpotensi buruk dan dapat memicu terjadinya bencana banjir dan longsor, maka itu direkomendasikan TMC segera dilakukan.
“Kira-kira minggu-minggu ke depan gimana hujannya? Kalau nanti mengkhawatirkan kita lakukan TMC. Sehingga hujannya bisa dialihkan ke tempat-tempat yang tidak akan menimbulkan banjir,” jelas Suharyanto.
Lanjutnya, Suharyanto juga meminta kolaborasi dari segenap unsur forkopimda dapat dimaksimalkan dan solusi-solusi terbaik untuk mitigasi bencana agar dipermanenkan.
“Solusi-solusi yang seperti ini mari kita tingkatkan kolaborasi dan dipermanenkan. Supaya meminimalisir adanya warga yang terdampak,” tutup Letjen TNI Suharyanto.
Reporter: Sis Piero