BUPATI Bolaang Mongondow (Bolmong) Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow, menghadiri acara launching program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian.
Kegiatan itu dilaksanakan di D’talaga Resto, Selasa 14 Desember 2021.
Program yang dinamai ‘Bohusami Bakobong’ itu, dinilai akan membantu para petani untuk lebih merasakan kesejahteraan karena kurangnya permodalan serta pengetahuan. Serta untuk melindungi petani dari para tengkulak yang membeli hasil panen dengan harga rendah.
Bupati Bolaang Mongondow, Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow dalam kesempatanya mengatakan, dengan diluncurkannya pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema pembiayaan yang aman, murah dan cepat, akan meningkatkan kesejahteraan bagi para petani.
“Bohusami Bakobong ini, saya yakin akan memberikan dampak positif bagi petani,” kata Bupati Yasti.
Selain itu Bupati Yasti menyampaikan apresiasi kepada OJK Sulutgo-Malut, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara atas perhatian penuh kepada Kabupaten Bolmong, terutama terkait dengan pembiayaan untuk membantu permodalan petani.
“Sektor pertanian di Bolmong akan tumbuh, serta mampu menopang ekonomi di masa Pandemi saat ini,” ungkapnya.
Dengan demikian lanjut Bupati Yasti, program ‘Bohusami Bakobong’ yang sudah di inisiasi Bank Sulutgo dan OJK Sulutgo Malut ini, pasti akan sangat membantu petani untuk kemudian menggerakan roda perekonomian di Kabupaten Bolmong.
“Sebagian besar masyarakat Bolmong adalah petani dan nelayan, sehingga kemudian sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” sambungnya.
Dirut Bank Sulutgo Revino Pepah menjelaskan, program pembiayaan KUR Bohusami Bakobong adalah bentuk perhatian terhadap para petani, peternak, nelayan maupun pedagang di Sulawesi Utara dan Gorontalo.
“Ini merupakan terobosan baru dari BSG dalam rangka membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam bentuk kemudahan pembiayaan, yang sasarannya adalah produk kearifan lokal,” jelasnya.
Bank BSG lanjutnya, memberikan pilihan program unggul tersebut kepada Masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Diantaranya Bohusami BaKobong, Bohusami Baternak, Bohusami Batibo, Bohusami Basoma dan Bohusami Bapasiar. Masyarakat diberikan kesempatan untuk mengajukan pinjaman pembiayaan kredit tanpa agunan dipersyaratkan dengan bunga ringan 6% pertahun, plafon hingga 50 juta dan dengan masa tenor selama 3 Tahun.
Sementara itu Kepala OJK Sulutgomalut Darwisman mengapresiasi terobosan yang dilakukan BSG tersebut.
Dia menuturkan, akses keuangan merupakan hak dasar seluruh masyarakat serta memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup dan mewujudkan kemandirian ekonomi. Oleh sebab itu perluasan akses keuangan menjadi prioritas pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional.
“Atas dasar itu Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah telah menginisiasi berbagai program salah satunya ‘ Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir’ yang langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya petani, peternak dan UMKM,” katanya.
Dia mengatakan, Bohusami Bakobong adalah bukti nyata BSG dalam memberikan kontribusi untuk pengembangan ekonomi daerah.
“BSG memberikan kontribusi yang positif untuk pengembangan ekonomi di Daerah. Semoga Bohusami Bakobong ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” harapnya.
Diketahui, peluncuran program ‘Bohusami Bakobong’ dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili Kadis Pertanian Sulut Novly Wowiling, Kepala Perwakilan OJK Sulut Darwisman, Dirut Bank Sulutgo Revino Pepah, jajaran Pemkab Bolmong serta para penerima kredit.
Advertorial