BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Pandemi Covid-19 memaksa seluruh lapisan masyarakat untuk beradaptasi dengan kondisi baru atau lebih dikenal dengan New Normal, hal ini juga dirasakan oleh tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tobayagan Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng).
Saat di temui media, Leksi Harun, S.Pd salah satu tenaga pendidik di SMPN 1 Tobayagan mengaku, dikarenakan pandemi Covid-19 segala bentuk proses belajar-mengajar dilaksanakan di luar sekolah.
“Tak jarang kami melakukan proses belajar-mengajar di alam terbuka dan tentunya membatasi jumlah peserta didik,” aku Harun kepada media, Kamis 4 Februari 2021.
Leksi juga menerangkan, BDR tatap muka ini, adalah pilih satu satunya dikarenakan keterbatasan fasilitas internet untuk melakukan Video Conference (Vicon).
“Di desa Tobayagan dan sekitarnya memang jaringan internet hanya di beberapa titik saja, sehingganya tidak memungkinkan untuk melaksanakan proses belajar secara Vicon, apalagi ada beberapa peserta didik yang tak memiliki ponsel yang memadai untuk mengakses internet dengan baik,” ungkapnya.
Senada Filda Mokoagow salah satu siswi SMP Tobayagan menerangkan, mereka telah menyepakati untuk membuat kelompok belajar, dengan 1 kelompoknya berjumlah 5 sampai 10 untuk menghindari kerumunan.
“Jadi, satu kelompok ini akan berkumpul di salah satu rumah siswa dan melakukan proses belajar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu Chelsi Ayunda Mokoagow yang juga siswi SMP Tobayagan berharap Pandemi Covid-19 akan segera berakhir, agar bisa masuk sekolah seperti dulu lagi.
“Kami sangat merindukan belajar di kelas seperti dulu lagi, semoga pandemi ini segera berakhir,” harap Ayu sapaan akrabnya.
Paisal Tuliabu