BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM – Tindak lanjut pertemuan sebelumnya dengan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM), Cristina Noula Raintama Pangulimang MTh yang diadakan pekan lalu. Maka, hari ini UPT BP2MI Manado melakukan sosialisasi peluang kerja sebagai Care Worker ke Jepang.
Sosialisasi itu, digelar di hadapan ratusan pelayan khusus dari 22 wilayah pelayanan gereja GMIBM se-Bolaang Mongondow Raya baik langsung maupun daring.
Dalam sosialisasi yang diprakarsai oleh Herry Coloay itu, UPT BP2MI Manado turut menggandeng Jayadi Global Education Center (JGEC) selaku RSO yang melayani pendaftaran program SSW Jepang di Manado.
Dalam sambutannya, Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag menyambut baik kesempatan sosialisasi ini.
“Kesempatan sosialisasi ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kami selaku pemerintah untuk menginformasikan mengenai peluang kerja ke luar negeri secara prosedural,” ujar Hendra.
“Selama ini mungkin masyarakat hanya mendengar sekilas mengenai kerja keluar negeri sehingga informasi yang didapat hanya sedikit. Di kesempatan sosialisasi kali ini kami ingin menjabarkan secara jelas mengenai prosedur kerja ke luar negeri utamanya ke Jepang agar masyarakat Sulawesi Utara khususnya Bolaang Mongondow Raya bisa tertarik dan berminat kerja ke luar negeri,” tambah Hendra lagi.
Lebih lanjut Hendra menyebutkan, peluang kerja ke luar negeri adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran.
“Saat ini angka pengangguran Sulawesi Utara sangat tinggi. Kurang lebih 90 ribuan jiwa kini tidak memiliki pekerjaan. Untuk itu peluang kerja ke Jepang sebagai Careworker ini adalah peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan,” tuturnya.
Hendra menambahkan, gaji yang akan didapat ketika bekerja sebagai pekerja migran juga sangat menggiurkan.
“Gaji sebagai Careworker di Jepang mulai dari Rp. 20 jutaan/bulan. Dengan penghasilan sebesar itu, kami harapkan para pekerja migran asal Sulawesi Utara khususnya Bolaang Mongondow Raya dapat mensejahterakan keluarganya di Indonesia, membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran, serta dapat membangun daerahnya masing-masing lewat remitansi yang dikirimkan setiap bulannya,” pungkasnya.
Red