BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Hi. Iskandar Kamaru SPt, dalam melawan Covid-19 sudah mengeluarkan surat edaran pada Senin, 20 April 2020, terkait pembatasan kegiatan seluruh agama sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona.
Hasil pantauan awak media Bolmongraya.co masih ada beberapa masjid yang ingin melaksanakan sholat berjamaah tapi setelah mendapatkan penjelasan dari pemerintah setempat, secara perlahan surat edaran bupati mulai ditaati sebagai bentuk tanggung jawab bersama Sabtu, 25 April 2020.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan, Camat dan Sangadi dari 81 Desa di Bolsel, diharapkan menjelaskan kepada warga terkait edaran.
Masih menurut Bupati Bolsel, seandainya himbauan pemda ini salah dalam pemahaman keagamaan, selaku Bupati siap menanggung dosa, dari pada ada rakyat Bolsel yang akan terpapar Covid-19.
“Upaya ini adalah ikhtiar kami selaku pemerintah untuk kebaikan rakyat Bolsel yang sama kita cintai. saya siap menanggung dosa jika kebijakan ini salah menurut tuntunan agama,” ungkap Iskandar.
Semua berdasarkan Fatwa MUI, Surat Edaran Menteri Agama dan Fatwa NU serta Muhammadiyah, maka Pemda telah mengeluarkan Surat Edaran mengenai tata cara beribadah.
“Surat Edaran tersebut berdasarkan instruksi Presiden dan juga sesuai ketentuan pasal 11 peraturan Provinsi Sulawesi Utara no 8 tahun 2020 terkait penyebaran Covid-19,” jelas Kamaru.
Bolsel belum masuk Daerah zona merah tetapi Bolsel sudah terancam dengan adanya 6 orang di Kotamobagu dan 12 orang di Gorontalo yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kita harus sama sama menyadari bahwa ini keadaan Darurat,” tegas Kamaru.
Sementara itu Gifranda Mooduto, salah satu tokoh muda muslim Bolsel menjelaskan, kegiatan Pembatasan Sosial Berskala besar(PSBB), bukan hanya kegiatan keagamaan tapi juga meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan di tempat umum, dan pembatasan kegiatan sosial budaya.
“Banyak hikmah yang bisa kita ambil dengan ada Fenomena penyebaran wabah Corona ini, salah satunya kepala keluarga harus siap menjadi imam sholat untuk keluarganya,” ketus Mooduto yang mendapatkan beasiswa kuliah di kota madinah tersebut.
Lanjutnya, tidak perlu ada lagi keraguan beribadah dirumah, karena sesungguhnya tidak sedikitpun pahala kita berkurang apalagi berdosa.
“Pandemi ini tidak menghilangkan semangat keberagamaan kita, terutama di masa Ramadhan ini, karena semuanya dapat terlaksana dari rumah” tutup ustad Ucan sapaan akrabnya.
Paisal Tuliabu