BOLMONGRAYA.CO, JAKARTA – Joe Biden dan Kamala Harris akan mencatat sejarah baru jika dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat.
Jalan Joe Biden dan Kamal Haris menuju Gedung Putih semakin terbuka lebar setelah mengantongi 273 electoral votes, melebihi minimal 270 electoral votes yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan Presiden AS.
Sementara rivalnya Donald Trump-Mike Pence hanya meraih 214 electoral votes, menurut data Edison Research.
Unggulnya suara yang dikantongi Joe Biden dan Kamala Harris membuat keduanya mendapat pengamanan ketat dari Paspampres.
Bila tidak ada perubahan dan hambatan Joe Biden dan Kamala Harris akan dilantik menjadi Presiden Amerika pada 20 Januari 2020.
Bila nantinya dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden akan menjadi presiden tertua di Amerika Serikat.
Mantan Wakil Presiden Barack Obama selama 2 periode itu bakal berusia 78 tahun saat dilantik tahun depan.
Sementara Kamala Harris yang merupakan senator dan mantan jaksa agung California, akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang duduk di kursi nomor 2 Gedung Putih.
Terpilihnya Harris menghancurkan stigma bahwa hanya kaum laki-laki yang sebagian besar didominasi kulit putih yang bisa bercokol di level tertinggi politik AS selama lebih dari dua abad.
Harris yang juga menjadi orang pertama keturunan Asia Selatan yang menjadi wapres AS terpilih ini mewakili multi kulturalisme yang mendefinisikan AS, namun sebagian besar tidak terwakili dalam pusat-pusat kekuasaan di Washington.
Identitasnya sebagai perempuan kulit hitam memudahkannya berbicara secara personal tentang kebrutalan polisi dan rasisme sistemik yang terjadi di AS.
Sebagai perempuan berposisi tertinggi yang pernah terpilih dalam pemerintahan AS, kemenangan Harris memberi harapan bagi kaum perempuan yang terpukul oleh kekalahan Hillary Clinton pada pilpres AS empat tahun silam.
Sumber: Tribunnews.com