BOLMONGRAYA.CO, BOLMONG – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bolaang Mongondow Bolmong (Bolmong) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) yang ke V (Lima).
Pelaksanaan kegiatan tersebut, melalui Video Conference (Vidcon) Senin, 29 Desember 2020, di Desa Mopait Kecamatan Lolayan, bertempat di Rumah Kediaman anggota DPRD Bolmong Fraksi PKS Mohammad Syahrudin Mokoagow.
Kegiatan tersebut sedikit berbeda, sebab dilaksanakan virtual secara serentak, dan dalam waktu bersamaan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk di Bolmong karena kondisi Pandemi Covid-19.
Dalam Musda tersebut, Mohammad Syahrudin Mokoagow (MSM), dipercayakan kembali menjabat sebagai Ketua DPD PKS kabupaten Bolmong untuk masa khidmat 2020-2025.
Dalam wawancara seusai pelaksanaan Musda, Syahruddin juga menyinggung soal ada beberapa target yang di amanatkan melalui Munas kemarin, termasuk di Muswil juga dan kemudian di Musda, yakni pertama adalah Restrukturisasi sampai ke tingkat Cabang dan Desa.
“Seperti di Bolmong ada 200 Desa dan 2 Kelurahan, kita akan mencoba mengevaluasi termasuk potensi suara-suara kita di sana,” ungkapnya.
Lanjut Syahruddin mengatakan, target kedua itu amanatnya adalah kita melihat prospek pemenangan di dalam pemilihan Bupati dengan di Pemilu nanti.
“Ini semua yang menjadi target kita, dan kalau melihat potensi-potensi ini, Insya Allah di Bolmong menjadi potensi kuat karena kemarin satu hal yang tidak mungkin, pada 2009 itu kita 2 kursi, kemudian 2014 kita turun menjadi 1 kursi, tetapi ketika 2019 kita menjadi 3 kursi atau 1 fraksi. Ada hal yang harus di kaji disitu, 2009 kita 2 kursi ketika mengusung di Pilkada kita posisi menang sebagai pengusung, tetapi herannya ketika pemilu kita suaranya jatuh. Di Pilkada berikut ini yang kita sementara kaji polanya seperti apa, apakah ini melekat kepada personal yang didukungnya atau komitmen calon Bupati yang di dukung,” jelasnya.
Namun menurutnya, jika dibandingkan dengan kemarin ketika kita mengusung periode yang sebelumnya, mungkin ini adalah komitmen Calon Kepala Daerah yang kita usung.
“Sehingga ke depan nanti, 2022 apakah tidak berubah Pilbup nya atau 2024 nanti, masuk di wilayah itu kita tetap melakukan evaluasi-evaluasi karena hari ini kita masih di posisi pengusung, sebab itu kita berkewajiban bukan hanya memenangkan namun mengawal sampai pada finish atau akhir jabatan,” pungkasnya.
Yadi Bangol