BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar SH, menyerahkan Surat Keputusan (SK) 100 persen secara simbolis kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Boltim.
Namun untuk penyerahan SK tersebut, pihak BKPSDM Boltim, menerapkan Physical Distancing atau jaga jarak dan hanya keterwakilan saja kepada tiga orang CPNS, sebagai upaya pencegahan wabah virus corona atau COVID-19, bertempat di lantai tiga kantor Bupati, Senin 27 April 2020.
Bupati mengatakan, sebenarnya untuk penyerahan SK 100 persen CPNS Boltim angkatan 2018, akan diserahkan keseluruhan kepada 285 ASN. Namun dengan adanya wabah virus Corona, maka dilakukan pembatasan.
“Memang ada beberapa kegiatan yang ditunda termasuk penyerahan SK CPNS 2018 maupun ujian SKB bagi CPNS tahun 2019 akibat pembatasan berkerumun atau berkumpul di tengah wabah Covid-19. Makanya kita harus mematuhi protocol kesehatan untuk mencegah wabah virus ini dengan jaga jarak, memakai masker dan pakai sarung tangan,” jelas Bupati.
Lanjut Bupati yang saat ini lagi viral dalam memberantas Virus Corona itu mengatakan, untuk penyerahan SK dilakukan secara bergilir. Dari jumlah 285 ASN itu tidak sekaligus diserahkan, akan dipanggil tiga perwakilan dari masing-masing formasi kemudian diserahkan.
“Tetap harus selalu memastikan menjaga jarak dan pakai masker. Banyak selamat bagi ASN Boltim, bekerjalah sesuai bidang masing- masing dan mengabdi kepada negara juga pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelas Sehan.
Sementara, Kepala BKPSDM Boltim, Reza Mamonto, untuk CPNS angkatan 2018 dilakukan penyerahan SK secara bergilir kepada 285 CPNS. “Tadi penyerahan SK secara simbolis oleh bapak Bupati, kepada tiga orang keterwakilan. Berikut setiap harinya akan dipanggil 25 orang untuk penerimaan SK. Kita tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah wabah virus corona,” katanya.
Selain menerima SK CPNS, kata Reza, mereka juga diberikan tanggung jawab untuk membantu para petugas Dinas Pangan yang berada di BPU, untuk mempersiapkan Sembako yang akan disalurkan ke masyarakat akibat dampak pembatasan aktivitas di tengah wabah virus Covid-19.
Sandy