BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Republik Indonesia (RI) Benny Rhamdani melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kotamobagu (Sulut).
Kunker tersebut, dilaksanakan di SMK 23 Maret Kotamobagu Rabu, 21 Januari 2020 dalam rangka melaksanakan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri.
Dalam wawancara, BRANI sapaan akrab Benny Rhamdani menjelaskan, ada pasar kerja yang sangat terbuka dengan jumlah ribuan. Saya sebagai orang Mongondow, tentu berkewajiban datang ke Kotamobagu menyampaikan sosialisasi terkait pasar kerja tadi.
“Bahkan saya bawah langsung RSO yang menangani penempatan pekerja Indonesia ke Jepang. Tinggal bagaimana link image yang di fasilitasi oleh dua lembaga tadi, dengan Pemerintah atau sekolah atau lembaga apapun yang ada di Kotamobagu,” ucap BRANI.
“Kewajiban moral saya tentu sudah saya lakukan, tinggal bagaimana ini di respon,” kata BRANI yang selalu siap menjamin PMI dari kepala sampai ujung kaki itu.
BRANI menjelaskan, diera Pandemi sekarang ini, kita tahu persis di luar angkatan kerja yang sangat tinggi, angka pengangguran juga bertambah.
“Kotamobagu atau BMR ini sangat potensi, Sekolah-sekolah keperawatan cukup banyak juga, mudah-mudahan link image ini bisa terbangun oleh BP2MI. Mumpung saya orang BMR, apapun nanti jika ini direspon positif oleh stakeholder di daerah ini, maka saya siap pasang badan untuk memfasilitasi semua masalah, dan apa yang menjadi kebutuhan bagi rencana-rencana penempatan para pekerja migran ke luar negeri,” jelasnya.
Selain itu Ramdani juga menjelaskan Undang-undang 18 Tahun 2017, tentang proses pendaftaran. Yakni melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota.
“Nanti Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan BP2MI. Sulut kantor nya ada di Manado, kebetulan saya telah melantik orang Kotamobagu untuk menjadi Kepala BP2MI Sulawesi Utara yaitu Bapak Hendra Makalalag. Jadi sangat mudah dan persyaratan-persyaratan untuk berangkat ke negara-negara penempatan termasuk tidak sulit, termasuk Jepang misalnya. Level Pendidikan tidak harus tinggi-tinggi, D3 paling tinggi bisa, SMK keperawatan bisa, ataupun juga SMA/Sekolah umum bisa,” ucapnya.
“Saya meminta Tahun ini Sulawesi Utara bisa mengirim kurang lebih 1000, kita pasang target semua dan tentu langkah awal, kerjasama BP2MI dengan SMK 23 Maret melalui Bapak Jainudin Damopolii sangat baik. Kita lihat respon yang hadir, mudah-mudahan juga dibantu oleh teman-teman Pers agar ini bisa tersosialisasi ke masyarakat secara umum,” pungkasnya.
Yadi Bangol