BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Utara (Sulut), melakukan audiensi dengan Kepolisian dalam rangka pembahasan pencegahan dan penindakan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
BP2MI Sulut diterima langsung oleh Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, didampingi oleh Direktur Kriminal Umum, Kombes Pol Gani Fernando Siahaan, dan Direktur Kriminal Khusus Kombes Pol Stefanus Michael Tamuntuan.
Pada Pertemuan yang digelar di Kantor Polda Sulut, Kepala Balai BP2MI Sulut, Hendra Makalalag, menyampaikan terkait harapan kerjasama dalam pencegahan dan penindakan terhadap TPPO.
“Saat ini di Sulut sangat marak terjadi TPPO dengan modus bekerja di luar negeri sehingga BP2MI membutuhkan dukungan dari Polda dalam rangka pencegahan maupun penindakan kepada pelaku sehingga bisa memberikan efek jera kepada pelaku,” tutur Hendra.
Hendra juga menyampaikan, ada beberapa laporan baik dari korban maupun keluarganya yang sudah diterima oleh Balai BP2MI Sulut dan akan kami dorong ke Kepolisian agar pelaku dapat segera ditindak tegas sehingga meminimalisir korban-korban berikutnya.
“Saat ini Peluang Kerja di luar negeri sangat terbuka luas sehingga kerap kali dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengambil keuntungan dari proses penempatan yang ilegal. Beberapa data laporan sudah kami kantongi dan akan segera kami dorong ke pihak Kepolisian untuk dapat segera memberikan tindakan tegas kepada pelaku,” ucap Hendra.
“BP2MI juga sampai hari ini terus mendorong Pemerintah Daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk dapat menganggarkan biaya penanganan korban TPPO di luar negeri serta mempercepat pembentukan satgas penanganan TPPO di Sulut,” sambung Hendra.
Semntara itu, Kapolda Sulut menyambut baik sinergitas yang dibangun oleh BP2MI Sulut dan langsung memerintahkan Dirkrimum Polda Sulut untuk menindaklanjuti laporan-laporan yang sudah diterima oleh Balai BP2MI Sulut.
“Kami sangat mengapresiasi sinergitas yang dibangun oleh Balai BP2MI Sulut namun tentunya sangat diharapkan adanya kolaborasi yang jelas terkait Tupoksi dari masing-masing instansi yang terlibat agar upaya pengamanan terhadap korban sudah terstruktur dengan jelas sehingga kami sangat mengharapkan adanya satgas khusus TPPO di Luar negeri yang melibatkan setiap unsur terkait,” ucap Kapolda.
Lebih lanjut Kapolda menambahkan, setiap laporan yang masuk akan segera dilakukan pendalaman oleh Polda Sulut untuk kemudian dilakukan tindakan tegas.
“Untuk laporan-laporan baik dari korban maupun keluarganya yang sudah masuk di Balai BP2MI Sulut harap untuk langsung dikoordinasikan dengan Ditreskrimum agar segera dilakukan peadalaman yang kemudian dijadikan dasar untuk dilakukan tindakan tegas terhadap pelaku,” pungkasnya.
Editor: Hairun Laode