BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus berusaha mendorong percepatan Program Bantu Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Walaupun di guyur hujan di hari pertama tidak menurunkan semangat Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) yang dilaksanakan selama dua hari, Rabu 26 November – Kamis 27 November 2020.
Saat memimpin rapat bersama Tim BSPS Bolsel, Rinni Wowiling, ST, Kaur Teknis Rumah Swadaya SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulut menegaskan, mendorong percepatan program tidak lantas mengabaikan konstruksi standar yang sudah ditetapkan oleh kementerian PUPR.
“Tugas kita semua untuk memastikan pengerjaan konstruksi bagunan rumah harus sesuai dengan aturan BSPS,” tegasnya.
Lanjutnya, harus dipastikan rumah BSPS memenuhi standar kesehatan penghuni seperti, pemenuhan standar kecukupan cahaya dan sirkulasi udara serta ketersediaan kecukupan minimum luas bangunan dengan pemenuhan standar ruang gerak minimum per orang.
“Struktur bagunan beton bertulang bertujuan untuk tahan dari gempa serta beban bangunan stabil. Semua aturan ini diterapkan untuk kebaikan penerima bantuan BSPS, untuk mewujudkan impian masyarakat memiliki rumah aman dan nyaman,” jelas Rini yang kenal tegas dalam menjalankan aturan itu.
Sementara itu salah satu tim Wasdal Satker Sulut Braifly Stirman membeberkan, berbagai masalah yang kami temui di lapangan yang terus di carikan solusi penyelesaian.
“Di kali kedua mengadakan Wasdal, saya menyadari penerima bantuan di Bolsel sangat kooperatif dan melaksanakan saran dari kami,” beber Braif dengan senyumnya yang khas.
Di tempat yang sama Ketua Tim teknis (KTT) BSPS Bosel Abd. Rahim Badu, S.Sos menyarankan kepada Korfas dan TFL untuk melakukan pendekatan secara emosional kepada penerima bantuan untuk memahami dan mencarikan solusi percepatan karena mengingat ini sudah akhir bulan November.
“Bagaimanapun caranya kita harus mengejar target, pelaksanaan BSPS bulan desember harus selesai. Dengarkan persoalan PB dan carikan solusinya. Jangan jadikan ini beban, karena sebenarnya ini semua adalah tanggung jawab kita bersama, tetap semangat,” ucap Rinto yang juga Kabid Perumahan, Dinas PUPR Bolsel.
Koordinator Fasilitator (Korfas) BSPS Wilayah 1 Jois Pulumai, S.I.Kom mengungkapkan, penyaluran bahan bagunan Tahap 2 sudah 75 % dan Upah tukang Tahap 1 sudah mulai di cairkan oleh pihak Bank.
“Berkas pengajuan upah tukang wajib melampirkan foto bangunan rumah 30%. untuk bahan bangunan sejauh ini aman, kekurangan bas (tukang) yang menjadi persoalan umum yang kami temui di lapangan,” beber Korfas yang berwajah tampan itu.
Salah seorang warga penerima bantuan BSPS asal Desa Pinolantungan Iswan Modeong menyatakan, mereka beserta keluarga sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan Peningkatan Kualitas rumah dari Kementerian PUPR ini.
“Program BSPS ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu atau yang berpenghasilan rendah,” kata Iswan.
Ia juga berterima kasih kepada Tim BSPS Bolsel yang tak kenal lelah selalu membantu mempermudah penerimaan bantuan.
“Dari proses pembuatan proposal sampai berkas upah tukang kami terus di bantu dan di dampingi TFL dan juga Korfas jois,” tutup Iswan.
Sekedar untuk di ketahui Tim Wasdal BSPS Bosel,
Tim 1
Rinny Wowiling – Kaur
Emmy Sinjal – staff
Braifly Stirman – staff
Tim 2
Gerald Sambentiro – staff
Jeff Kurmasela – staff
Andre Sembor – staff
Tim 3
Arinna Husain – staff
Mario Boni Tuange – staff
Paisal Tuliabu