BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Dampak dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bolmong Selatan (Bolsel), tahun ini, mengalami penurunan.
Hal ini dikatakan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Lasya Mamonto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pajak dan Retribusi Bobby Anggai.
Menurut Anggai penurunan PAD ini, disebabkan kebijakan pemerintah kepada pelaku usaha dan juga masyarakat umum yang terkena dampak Covid -19.
“Sebab, sekitar tiga bulan pemerintah membebaskan masyarakat bayar pajak dan retribusi,” ujar Anggai, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis, 19 November 2020.
Lanjutnya, dari bulan Januari sampai tanggal 18 November ini, PAD yang direalisasi berkisar Rp 3.922.695.834 Miliar atau dipresentasikan menjadi 80,61 persen.
“Sedangkan sisa targetnya berjumlah Rp 943.514.674 Miliar,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, pajak dan retribusi ini di dapatkan dari berbagai sumber.
“Pajak Hotel, Restoran, Reklame, Hiburan, Penerangan Jalan, Mineral bukan Logam Batuan, PBB, DPHTB,” jelasnya.
Selain itu, katanya Dinas Perikanan, Pariwisata, Perindagkop, Dinas PUPR, RSUD, dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Transmigrasi.
“Dinas-dinas tersebut, juga menghasilkan PAD retribusi, seperti Jasa Usaha, dan Jasa Umum. Kalau di perizinan retribusi IMB,” terangnya.
Meski demikian, tambahnya masyarakat terbantu dengan kebijakan menghapus pajak dan retribusi, ditengah Covid-19.
“Jelas, dengan adanya wabah ini, semua sektor perekonomian masyarakat terganggu, tapi yang harus di syukuri, walaupun PAD Bolsel menurun tidak mengganggu pembangunan daerah,” pungkasnya.
Paisal Tuliabu