BOLMONGRAYA.CO TUTUYAN – Pemerintah Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Kesehatan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan gizi, terlebih kepada anak pada usia dini.
Kepala Dinas Kesehatan, Eko Marsidi mengatakan, bahwa Stunting bisa berdampak bagi individu dan negara. Dimana, Stunting beresiko terkena penyakit Degeneratif, yang bisa membuat kemampuan kognitif menurun, daya tangkap berkurang, kecerdasan melemah, mudah sakit, fungsi tubuh tidak seimbang, postur tubuh rendah dan penampilan kurang menarik.
“Sedangkan dampak stunting bagi negara adalah dapat menurunkan kesehatan dan produktivitas kerja seseorang sehingga akan berpengaruh pada pendapatannya ketika ia dewasa,” ujar Marsidi. Rabu (15/05/2019)
Marsidi menjelaskan, Stunting bisa di cegah melalui beberapa langkah utamanya pemberian tablet bagi remaja putri usia 12 sampai 18 tahun.
“Stunting bisa dicegah dengan pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian asi eksklusif, rutin melakukan pemantauan pertumbuhan anak terutama di posyandu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pemberian tablet Fe bagi remaja putri 12 sampai dengan 18 tahun,” jelas Marsidi.
Diketahui, Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh buruknya asupan gizi anak dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan kondisi gagal tumbuh (failure thrive) pada anak, yang mengakibatkan tinggi atau panjang anak tidak sesuai dengan umur (TB/U) sehingga anak terlihat jauh lebih pendek (kerdil) daripada teman-teman seusianya (LUN)