BOLMONGRAYA.CO, BOLSEL – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), melalui Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), mulai melakukan tahapan verifikasi calon penerima bantuan (CPB), program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Saat ditemui media Bolmongraya.co, Jafar Abu Bakar CPB, BSPS, Desa Soguo, merasa sangat terbantukan dengan hadirnya bantuan peningkatan rumah swadaya.
“Sejak lima tahun yang lalu, saya sudah mempersiapkan bahan bangunan untuk renovasi rumah saya, alhamdulillah dengan adanya BSPS ini saya sangat merasa terbantu untuk membagun rumah layak huni untuk keluarga,” ucap Abubakar.
Ia juga mengungkapkan, sejak Hi.Herson Mayulu, mencalonkan diri di DPRD Bolaang Mongondow (waktu itu Bolsel belum mekar), Bupati Bolsel dua periode sampai caleg DPR RI terus mendukung karir beliau.
“Terima kasih pak Herson yang telah memperjuangkan program BSPS dari pusat, sehingga bisa dinikmati masyarakat. Dari dulu saya percaya H2M selalu memperjuangkan kepentingan rakayat kecil sehingganya saya terus mendukung beliau,” tegas Jafar.
Di tempat yang berbeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bolsel, Tedy Manika, ST, melalui Kepala Bidang Pemukiman dan Perumahan Rakyat Rinto Badu, mengatakan data BNBA, 600 CPB yang tersebar di 40 desa 7 Kecamatan sementara tahapan Verifikasi.
“BSPS ini merupakan program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan mampu berswadaya,” kata Rinto.
Ia juga mengungkapkan, 600 penerima bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan ada ketambahan 71 dari dana alokasi khusus (DAK) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bolsel, tahun anggaran 2020.
“Alhamdulillah ada ketambahan, yang tujuh puluh satu, sementara tahapan sosialisasi,” ungkap Badu.
Sementara itu Aulia Rahman Ali salah satu TFL BSPS Bolsel mengatakan, tak ada kendala yang berarti sejak tahapan Sosialisasi sampai tahap Verifikasi karena Program ini sangat membantu masyarakat sudah merencanakan renovasi rumah, tapi terkendala dengan kekurangan bahan bangunan.
“Alhamdulillah kami disambut baik masyarakat dan terus dibantu pemerintah desa setempat,” kata Awi sapaan akrabnya.
Lanjutnya, Tahapan verifikasi CPB dilakukan dengan mengunjungi langsung ke rumah warga untuk memastikan kondisi rumah dan jumlah swadaya yang sudah tersedia.
“Pastinya uang 17.5 juta tidak mampu membangun rumah sehingganya dibutuhkan swadaya. Dan klasifikasi setiap penerima bantuan harus memenuhi dua dari tiga standar kelayakan program yaitu meliputi peningkatan atap, lantai dan dinding(Aladin),” tutup Awi yang juga pengurus aktif Pemuda Muhammadiyah.
Paisal Tuliabu