BOLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU– Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Kotamobagu setelah berhasil meraih Juara II dalam lomba Video Cerita Pendek tingkat SMP yang digelar dalam rangka Semarak Anak Indonesia Hebat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Utara, di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, ini berlangsung di Luwansa Hotel and Convention Center, Manado, Sabtu (5/7/2025).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BPMP Sulawesi Utara, Febry H.J. Dien, kepada Kepsek SMP Negeri 8 Kotamobagu, Neni Liana yang turut didampingi sekretaris Dinas pendidikan Kota Kotamobagu, Kusnadi Pobela, dalam acara seremonial resmi yang turut dihadiri perwakilan sekolah dari berbagai daerah di Sulawesi Utara.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 8 Kotamobagu, Neni Liana menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim siswa dan guru pembimbing yang telah mempersiapkan karya terbaik mereka untuk mengikuti kompetisi tersebut.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas capaian ini. Ini membuktikan bahwa kreativitas dan semangat siswa SMPN 8 Kotamobagu mampu bersaing di tingkat provinsi,” ujar Neni Liana.
“Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin yang diberikan kepada kami untuk mengikuti lomba ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kota Kotamobagu khususnya Dinas pendidikan atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga kedepannya kami dapat memberikan yang terbaik dan dapat mengharumkan nama baik daerah,” sambungnya lagi.
Ia juga berharap prestasi ini dapat menjadi pemicu semangat bagi seluruh siswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
“Harapan kedepannya untuk siswa – siswa SMP Negeri 8 Kotamobagu terus belajar dan raih prestasi yang lebih tinggi di masa depan, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik,” pungkasnya.**