BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH – Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah terus mengupayakan sistem distribusi pangan yang lebih efektif serta memastikan keamanan pangan bagi masyarakat. Senin, (24/02/2025).
Sejumlah strategi telah disiapkan untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan yang sering terjadi dalam distribusi dan keamanan pangan di daerah ini.
Kepala Dinas Pangan Buton Tengah, Malik, menegaskan bahwa identifikasi masalah pendistribusian pangan menjadi langkah awal dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik.
“Kami melakukan pemetaan wilayah rawan pangan dan mengevaluasi jalur distribusi yang masih kurang optimal. Dari sini, kita bisa mengetahui titik-titik permasalahan yang harus segera ditangani,” ungkapnya.
Namun, salah satu tantangan utama dalam pendistribusian pangan di Buton Tengah adalah aksesibilitas ke daerah terpencil. Infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya memadai menyebabkan keterlambatan distribusi dan meningkatkan biaya logistik.
“Masih ada beberapa wilayah yang sulit dijangkau, terutama saat musim hujan. Ini berdampak pada distribusi bahan pangan, terutama komoditas segar seperti sayur dan ikan. Akibatnya, harga pangan di daerah tertentu menjadi lebih tinggi dibandingkan wilayah lain,” jelas Malik.
Selain itu, ketergantungan pada pemasok dari luar daerah juga menjadi perhatian. Banyak kebutuhan pokok masih didatangkan dari daerah lain, sehingga harga pangan di Buton Tengah sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar di luar wilayah.
Namun begitu, dalam aspek keamanan pangan, Dinas Pangan berupaya memastikan bahwa bahan pangan yang beredar di masyarakat aman untuk dikonsumsi. Salah satu langkah yang diambil adalah pengawasan ketat terhadap produk pangan, baik yang diproduksi secara lokal maupun yang masuk dari luar daerah.
“Kami bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengujian sampel makanan di pasar. Jika ditemukan kandungan bahan berbahaya seperti formalin atau pestisida berlebihan, maka tindakan tegas akan diambil,” ujar Malik.
Selain pengawasan, edukasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama. Dinas Pangan secara rutin mengadakan sosialisasi mengenai cara memilih, menyimpan, dan mengolah makanan yang aman.
“Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan pangan. Oleh karena itu, kami mengedukasi para pedagang, pelaku usaha, dan ibu rumah tangga agar lebih selektif dalam memilih bahan pangan,” tambahnya.
Untuk mengatasi permasalahan distribusi dan keamanan pangan, Dinas Pangan Buton Tengah telah menyusun beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur logistik pangan yang lebih baik.
“Kami mengusulkan adanya gudang penyimpanan pangan di titik strategis agar distribusi ke wilayah terpencil lebih lancar. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan konektivitas jalur transportasi untuk memangkas biaya distribusi,” kata Malik.
Dinas Pangan juga mendorong program diversifikasi pangan lokal guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan dari luar daerah.
“Buton Tengah memiliki banyak potensi pangan lokal seperti umbi-umbian, hasil laut, dan produk olahan berbasis kelapa. Jika masyarakat lebih banyak mengonsumsi pangan lokal, maka tekanan terhadap distribusi pangan dari luar bisa dikurangi,” jelasnya.
Melalui berbagai langkah ini, Dinas Pangan optimistis bahwa permasalahan distribusi dan keamanan pangan di Buton Tengah bisa diatasi secara bertahap.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Buton Tengah memiliki akses terhadap pangan yang cukup, berkualitas, dan aman. Dengan kerja sama semua pihak, target ini dapat kita capai,” tutup Malik. (Adv)
Reporter: Sadly