BOLMONGRAYA.CO, BUTON TENGAH — Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Buton Tengah, Kepala Dinas Pangan, Malik, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah usulan strategis yang akan diajukan kepada Bupati Buton Tengah.
Hal tersebut guna memastikan sektor pangan tetap kuat dan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan. Kamis, (30/01/2025).
“Kami telah merancang beberapa program prioritas yang akan kami usulkan kepada Bupati. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, memperkuat infrastruktur pertanian, serta memastikan distribusi dan ketersediaan pangan tetap stabil,” ujar Malik saat ditemui di kantornya.
Salah satu fokus utama dalam usulan Dinas Pangan adalah peningkatan produksi pangan berbasis potensi lokal. Buton Tengah memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertanian dan perikanan, yang perlu dioptimalkan untuk mencapai swasembada pangan.
“Kami akan mengusulkan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, termasuk penyediaan benih unggul, pupuk bersubsidi, serta pendampingan teknologi pertanian kepada petani,” jelasnya.
Di sektor perikanan, Dinas Pangan juga mendorong peningkatan produksi ikan lokal melalui pengembangan tambak, budidaya ikan air tawar, serta pemberdayaan nelayan dengan peralatan tangkap modern.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil perikanan Buton Tengah tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga mampu menembus pasar luar daerah,” tambahnya.
Selain meningkatkan produksi, Dinas Pangan juga mengusulkan penguatan infrastruktur sebagai elemen penting dalam mendukung ketahanan pangan.
Beberapa infrastruktur yang diusulkan antara lain pembangunan irigasi, penyediaan gudang penyimpanan, serta penguatan pasar tradisional sebagai pusat distribusi pangan.
“Kami menyadari bahwa tanpa infrastruktur yang memadai, produksi pangan yang meningkat pun tidak akan berdampak maksimal. Oleh karena itu, pembangunan irigasi untuk pertanian dan penguatan sarana penyimpanan hasil pertanian menjadi prioritas dalam usulan kami kepada Bupati,” jelas Malik.
Selain itu, pengembangan pasar berbasis digital juga menjadi bagian dari usulan ini untuk membantu petani dan nelayan mendapatkan harga yang lebih stabil serta memperluas akses pemasaran.
“Kami akan mengusulkan pembentukan platform pemasaran online yang bisa menghubungkan produsen pangan lokal langsung dengan konsumen, baik di dalam maupun di luar daerah,” tambahnya.
Dalam usulan kepada Bupati, Dinas Pangan juga menyoroti pentingnya diversifikasi pangan sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras.
“Buton Tengah memiliki potensi besar dalam produksi pangan alternatif seperti ubi kayu, jagung, dan sagu. Kami ingin mendorong pemanfaatan sumber pangan lokal ini agar masyarakat tidak hanya bergantung pada beras,” ungkapnya.
Untuk itu, Dinas Pangan akan mengusulkan program edukasi dan sosialisasi tentang diversifikasi pangan, termasuk pengembangan produk olahan berbasis bahan lokal yang memiliki nilai jual tinggi.
“Kami ingin menciptakan budaya konsumsi yang lebih beragam dan sehat. Ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi petani lokal,” katanya.
Dinas Pangan juga akan mengusulkan kebijakan yang memperkuat ketahanan pangan berbasis desa, dengan mendorong desa-desa di Buton Tengah untuk mengembangkan lumbung pangan dan koperasi pangan mandiri.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap desa memiliki cadangan pangan yang cukup untuk menghadapi kondisi darurat seperti bencana alam atau krisis pangan,” ujar Malik.
Selain itu, program desa mandiri pangan akan diperkuat dengan pendampingan dari tenaga ahli serta akses terhadap permodalan bagi kelompok tani dan nelayan.
“Dengan adanya dukungan pemerintah, kami yakin masyarakat desa dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya pangan mereka sendiri,” tambahnya.
Namun, dalam usulan yang akan diajukan kepada Bupati, Dinas Pangan juga menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, baik OPD lain, sektor swasta, maupun akademisi, guna memastikan efektivitas program ketahanan pangan.
“Kami ingin membangun kolaborasi yang erat dengan berbagai stakeholder agar setiap program yang dijalankan bisa lebih terarah dan memiliki dampak yang luas,” jelasnya.
Salah satu bentuk kolaborasi yang diusulkan adalah kemitraan dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset dan inovasi dalam pengembangan teknologi pangan. Selain itu, keterlibatan sektor swasta juga didorong dalam investasi di sektor pertanian dan perikanan.
“Kami berharap dengan keterlibatan semua pihak, ketahanan pangan di Buton Tengah bisa lebih kuat dan berkelanjutan,” katanya.
Dengan berbagai usulan strategis yang telah dirancang, Dinas Pangan optimis bahwa ketahanan pangan di Buton Tengah dapat terus diperkuat dalam lima tahun ke depan.
“Kami ingin memastikan bahwa Buton Tengah memiliki sistem pangan yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari Bupati serta seluruh stakeholder terkait, kami yakin berbagai program yang kami usulkan bisa terealisasi dengan baik,” tutup Malik. (Adv)
Reporter: Sadly