BOLMONGRAYA.CO, BOLTIM– Hasil real count C-1 pasangan calon (Paslon) Oskar Manoppo – Argo Sumaiku (ORAS), unggul dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Dalam Konferensi Pers, calon Bupati Oscar Manoppo, menyampaikan bahwa ORAS unggul di empat kecamatan.
“Hari ini, jam 2 lewat 10 menit, sesuai data perhitungan kita unggul di 4 kecamatan. Kecamatan Kotabunan, Kecamatan Mooat, Kecamatan, Motongkad dan Kecamatan Tutuyan. Di Kecamatan Modayag cuma selisih mungkin 500-an lebih, Modayag Barat selisih 32, kemudian Nuangan cuma selisih 400-an,” ujar Oskar, Kamis (28/11/2024).
Dikatakannya, Dari total keseluruhan, pasangan ORAS mendapatkan suara 27.774 suara dengan presentase 52.61 persen. Sedangkan untuk pasangan ARUS 25.020 suara dengan presentase 47.39 persen, dari total jumlah suara sah 52.794 dengan partispasi pemilih 84 persen,” ungkapnya.
Meski tetap menunggu pengumuman dari KPUD Boltim, namun menurut Oskar, hasil real count ini sudah cukup menjadi gambaran kuat keunggulan mereka.
“Seluruh data 150 TPS, C1 sudah masuk. Kalaupun ada perbedaan, perbedaan terlalu tipis antara C1 dengan Plano. Tapi secara data, tidak material mempengaruhi hasil yang saya bacakan. Perlu kami sampaikan ini data ril, tidak ada rekayasa, dan data KPU juga hampir beda-beda tipis dengan ini,” tuturnya.
Atas hasil ini, Oskar pun menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Boltim yang telah mendukung pasangan ORAS dalam kontestasi Pilkada serentak tahun 2024.
“Saya dan pak Argo serta Tim Pemenangan, mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Boltim yang telah memberikan seluruh tenaga pikiran selama hampir 3 bulan ini. Alhamdulillah ternyata kekuatan rakyat di atas segala-galanya. Kita menghadapi banyak kekuatan, namun semua itu mampu kita bendung karena rakyatlah pemegang kendali kedaulatan. Masyarakat Boltim sudah dewasa berpolitik, kekuatan rakyat mampu kalahkan praktik money politik,” pungkasnya.
Kemenangan ORAS tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat Boltim telah matang dalam menentukan pilihan. Mereka tidak lagi memandang politik sebagai ajang transaksional, melainkan sebagai langkah strategis untuk memilih pemimpin yang benar-benar dapat membawa perubahan.(Wan)